KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah yang maha kuasa,
atas segala limpahan rahmatnya, kami penulis mampu menyelesaikan tugas ini
dengan baik.
Tugas dasar penyakit beserta kelebihan
dan kekurangannya ini di susun untuk memperkaya wawasan pengetahuan.
Dalam
penyusunannya, kami sadari bahwa makalah ini
belum sempurna dan masih ada kekurangannya. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun sangat di harapkan kepada kami
sekelompok.
Untuk itu sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
Semoga
usaha – usaha kita bermanfaat bagi pendidikan nasional. Amien
Surakarta, 14 MEI 2012
JANTUNG
Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler.
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan
dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Setiap harinya jantung berdetak
100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau
setara dengan 7.571 liter darah.
Adapun pemeriksaan diagnostic pada kardiovaskular dapat digolongka atas pemeriksaan invasif dan non invasif. Pemeriksaan non invasif adalah prosedur-prosedur diagnostic yang dilakukan tanpa menyebabkan luka pada kulit sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang berarti. Pengertian ini sepertinya kurang tepat karena pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan gas darah misalnya termasuk dalam prosedur non invasif meskipun dilakukan dengan menusuk kulit dan pembuluh darah.
Pemeriksaan kardiologi yang dikerjakan secara rutin adalah anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan EKG, photo rongent thoraks dan pemeriksaan laboratorium rutin. Semuanya digolongkan dalam pemeriksaan kardiologi atau kardiovaskuler khusus.
Adapun pemeriksaan diagnostic pada kardiovaskular dapat digolongka atas pemeriksaan invasif dan non invasif. Pemeriksaan non invasif adalah prosedur-prosedur diagnostic yang dilakukan tanpa menyebabkan luka pada kulit sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang berarti. Pengertian ini sepertinya kurang tepat karena pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan gas darah misalnya termasuk dalam prosedur non invasif meskipun dilakukan dengan menusuk kulit dan pembuluh darah.
Pemeriksaan kardiologi yang dikerjakan secara rutin adalah anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan EKG, photo rongent thoraks dan pemeriksaan laboratorium rutin. Semuanya digolongkan dalam pemeriksaan kardiologi atau kardiovaskuler khusus.
Penyakit jantung
Penyakit jantung merujuk pada penyakit yang menyerang
jantung dan sistem pembuluh darah. Jantung adalah organ strategis dalam tubuh
seseorang karena peranannya sebagai pemompa darah.
Ada banyak penyebab penyakit jantung seperti pola
hidup, kelainan bawaan sejak lahir, dan pola makan yang tidak sehat. Serangan
jantung merupakan akibat mematikan dari penyakit jantung koroner yang menjadi
pembunuh wanita dan pria paling banyak di Amerika.
Faktanya, penyakit jantung tak hanya menyerang orang
lanjut usia. Dewasa ini, banyak anak muda yang telah mengidap berbagai penyakit
jantung. Bahkan bayi yang baru lahir bisa mengidap kelainan pada jantung.
Ada 50 lebih jenis penyakit jantung yang mengintai
mereka yang memiliki pola hidup dan makan yang tidak sehat. Meskipun sudah ada
beragam cara untuk menangani sakit jantung, dari medis hingga herbal, mencegah
tetap lebih baik dari mengobati. Ini dia jenis-jenis penyakit jantung yang
wajib Anda waspadai.
CONTOH-CONTOH
PENYAKIT JANTUNG
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi kesehatan yang sangat
emergency untuk di tangani, Jika terlambat maka sangat mungkin penderita segera
menemui ajalnya (kematian). Di Negara maju terutama di Amerika, Penyakit jantung
adalah penyebab kematian nomer satu dimana serangan jantung dialami lebih dari
1,5 juta penduduk disana. Begitu pula di Indonesia, Departemen
Kesehatan RI dan Yayasan Penyakit Jantung
mengemukakan bahwa sekarang ini di Indonesia penyakit jantung menempati urutan
pertama sebagai penyebab kematian.
Penyakit serangan jantung (Heart Attack) yang dalam bahasa medisnya disebut sebagai Myocardial Infarction (MI), adalah kerusakan bahkan kematian otot jantung (myocardium) yang disebabkan terhentinya secara mendadak suplay darah (sebagai pembawa Oxygen) kedaerah tersebut sebagai akibat dari beberapa faktor. Misalnya ; Terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme (mengencangnya nadi koroner), akibat thrombus (penggumpalan darah) atau akibat adanya penyempitan dan penyumbatan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi.
Serangan jantung yang diakibatkan oleh adanya spasme yang menimbulkan ter blokade nadi koroner ini akan hilang secara menyeluruh, baik nyeri atau keluhan lainnya disaat nadi koroner kembali rileks dan berfungsi seperti normalnya. Kondisi seperti ini disebut dengan crescendo angina atau coronary insufficiency. Apabila hal ini terjadi berkisar 20 sampai 40 menit, maka dapat menyebabkan otot jantung mengalami kematian (infark) sabagai dampak oxygen yang tidak dimilikinya karena suplay darah terhenti.
Penyakit serangan jantung (Heart Attack) yang dalam bahasa medisnya disebut sebagai Myocardial Infarction (MI), adalah kerusakan bahkan kematian otot jantung (myocardium) yang disebabkan terhentinya secara mendadak suplay darah (sebagai pembawa Oxygen) kedaerah tersebut sebagai akibat dari beberapa faktor. Misalnya ; Terjadi ketika salah satu nadi koroner ter blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme (mengencangnya nadi koroner), akibat thrombus (penggumpalan darah) atau akibat adanya penyempitan dan penyumbatan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi.
Serangan jantung yang diakibatkan oleh adanya spasme yang menimbulkan ter blokade nadi koroner ini akan hilang secara menyeluruh, baik nyeri atau keluhan lainnya disaat nadi koroner kembali rileks dan berfungsi seperti normalnya. Kondisi seperti ini disebut dengan crescendo angina atau coronary insufficiency. Apabila hal ini terjadi berkisar 20 sampai 40 menit, maka dapat menyebabkan otot jantung mengalami kematian (infark) sabagai dampak oxygen yang tidak dimilikinya karena suplay darah terhenti.
Gejala Penyakit Serangan
Jantung
Setiap orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan keluhan yang tentunya berbeda, Namun umumnya seseorang akan merasakan beberapa hal spesifik seperti :
1. Nyeri dada, dimana otot kekurangan suplay darah (disebut kondisi iskemi) yang berdampak kebutuhan oxygen oleh otot berkurang. Akibatnya terjadi metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Nyeri dirasakan di dada bagian tengah, dapat menyebar kebagian belakang dada, kebagian pangkal kiri leher dan bahu hingga lengan atas tangan kiri. Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri dibagian atas perut (pangkal tulang iga tengah bahkan bagian lambung), dimana nyeri lebih hebat dan tak hilang meski diistirahatkan atau diberi obat nyeri jantung (Nitroglycerin).
Setiap orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan keluhan yang tentunya berbeda, Namun umumnya seseorang akan merasakan beberapa hal spesifik seperti :
1. Nyeri dada, dimana otot kekurangan suplay darah (disebut kondisi iskemi) yang berdampak kebutuhan oxygen oleh otot berkurang. Akibatnya terjadi metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Nyeri dirasakan di dada bagian tengah, dapat menyebar kebagian belakang dada, kebagian pangkal kiri leher dan bahu hingga lengan atas tangan kiri. Beberapa pasien mungkin mengalami nyeri dibagian atas perut (pangkal tulang iga tengah bahkan bagian lambung), dimana nyeri lebih hebat dan tak hilang meski diistirahatkan atau diberi obat nyeri jantung (Nitroglycerin).
Inilah
yang dinamakan Angina, penderita merasakan gelisah dengan sesak di dada dan
seperti merasa dada diremas-remas. Beratnya nyeri setiap orang berbeda, bahkan
beberapa orang yang mengalami suplay darah jantung berkurang merekle tidak merasakan
apa-apa.
2. Sesak nafas, Biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3. Kelelahan atau kepenatan, Adanya kelainan jantung dapat menimbulkan pemompaan jantung yang tidak maksimal. Akibatnya suplay darah ke otot tubuh disaat melakukan aktivitas akan berkurang, Hal ini menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala seperti ini bersifat ringan, penderita hanya berusaha mengurangi aktivitasnya dan menganggap bahwa itu merupakan proses penuaan saja.
4. Adanya perasaan berdebar-debar (palpitasi)
5. Pusing dan pingsan, Hal ini dapat merupakan gejala awal dari penderita penyakit serangan jantung. Dimana penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
6. Kebiru-biruan pada bibir, jari tangan dan kaki sebagai tanda aliran darah yang kurang adekuat keseluruh tubuh.
7. Keringat dingin secara mendadak, dan lainnya seperti mual dan perasaan cemas.
2. Sesak nafas, Biasanya dirasakan oleh orang yang mengalami gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
3. Kelelahan atau kepenatan, Adanya kelainan jantung dapat menimbulkan pemompaan jantung yang tidak maksimal. Akibatnya suplay darah ke otot tubuh disaat melakukan aktivitas akan berkurang, Hal ini menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala seperti ini bersifat ringan, penderita hanya berusaha mengurangi aktivitasnya dan menganggap bahwa itu merupakan proses penuaan saja.
4. Adanya perasaan berdebar-debar (palpitasi)
5. Pusing dan pingsan, Hal ini dapat merupakan gejala awal dari penderita penyakit serangan jantung. Dimana penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
6. Kebiru-biruan pada bibir, jari tangan dan kaki sebagai tanda aliran darah yang kurang adekuat keseluruh tubuh.
7. Keringat dingin secara mendadak, dan lainnya seperti mual dan perasaan cemas.
Faktor Penyebab Penyakit Serangan Jantung
Adapun secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung antara lain ; Kelainan jantung bawaan, Gangguan pada fungsi kerja katup jantung dan Terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dari ketiga hal tersebut, Penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Faktor-faktor diatas erat kaitannya dengan pola konsumsi dan kehidupan yang bersangkutan, diantaranya :
- Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
- Sering mengkonsumsi makanan jenis lemak (kolesterol) tinggi
- Menderita tekanan darah tinggi
- Menderita penyakit kencing manis (Diabetes)
Adapun secara garis besar faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami penyakit jantung antara lain ; Kelainan jantung bawaan, Gangguan pada fungsi kerja katup jantung dan Terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dari ketiga hal tersebut, Penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Faktor-faktor diatas erat kaitannya dengan pola konsumsi dan kehidupan yang bersangkutan, diantaranya :
- Merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
- Sering mengkonsumsi makanan jenis lemak (kolesterol) tinggi
- Menderita tekanan darah tinggi
- Menderita penyakit kencing manis (Diabetes)
Diagnosis Penyakit Serangan Jantung
Dari keluhan yang dirasakan penderita, Dokter umumnya dapat langsung memberikan dugaan apakah itu tanda dan gejala serangan jantung atau bukan. Tentunya untuk memperkuat diagnosa yang ditegakkan, dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan detak jantung si penderita.
Selanjutnya dokter akan mengirim penderita untuk melakukan pemeriksaan ECG/EKG beserta pemeriksaan darah. Jika penderita saat itu masih merasakan nyeri, Pemberian obat akan dilakukan sebelum pemeriksaan itu dilakukan. Hal ini disebabkan bahwa nyeri yang amat sangat dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung bahkan kematian.
Dari keluhan yang dirasakan penderita, Dokter umumnya dapat langsung memberikan dugaan apakah itu tanda dan gejala serangan jantung atau bukan. Tentunya untuk memperkuat diagnosa yang ditegakkan, dokter akan melakukan pemeriksaan tekanan darah dan detak jantung si penderita.
Selanjutnya dokter akan mengirim penderita untuk melakukan pemeriksaan ECG/EKG beserta pemeriksaan darah. Jika penderita saat itu masih merasakan nyeri, Pemberian obat akan dilakukan sebelum pemeriksaan itu dilakukan. Hal ini disebabkan bahwa nyeri yang amat sangat dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung bahkan kematian.
Penanganan Penyakit Serangan Jantung
Setengah dari jumlah kematian akibat serangan jantung adalah terjadi pada 3 sampai 4 jam pertama setelah terjadinya gejala serangan dimulai. Jadi tindakan penanganan pada gejala awal serangan jantung adalah hal yang paling penting bagi tim medis.
Pemberian obat-obatan seperti aspirin tablet secara kunyah dapat membantu jika terjadi pembekuan darah pada pembuluh arteri koroner, Sedangkan jenis tablet beta-blocker diberikan untuk memperlambat kerja jantung sehingga tidak terlalu bekerja keras dan mengurangi kemungkinan rusaknya otot jantung. Selanjutnya yang utama adalah pemberian Oxygen, yang menolong memperkecil kerusakan jaringan otot.
Penderita yang mengalami serangan jantung (penyakit jantung) tentunya akan dirawat dirumah sakit khususnya pada ruangan intensif penyakit jantung, karena memerlukan pemantauan dan monitor yang intensif. Selain pemberian obat-obatan dirumah sakit, tindakan yang mungkin dilakukan oleh tim kesehatan (medis) adalah angioplasty atau coronary artery bypass surgery (pembedahan/pemotongan bagian artery yang bermasalah).
Setengah dari jumlah kematian akibat serangan jantung adalah terjadi pada 3 sampai 4 jam pertama setelah terjadinya gejala serangan dimulai. Jadi tindakan penanganan pada gejala awal serangan jantung adalah hal yang paling penting bagi tim medis.
Pemberian obat-obatan seperti aspirin tablet secara kunyah dapat membantu jika terjadi pembekuan darah pada pembuluh arteri koroner, Sedangkan jenis tablet beta-blocker diberikan untuk memperlambat kerja jantung sehingga tidak terlalu bekerja keras dan mengurangi kemungkinan rusaknya otot jantung. Selanjutnya yang utama adalah pemberian Oxygen, yang menolong memperkecil kerusakan jaringan otot.
Penderita yang mengalami serangan jantung (penyakit jantung) tentunya akan dirawat dirumah sakit khususnya pada ruangan intensif penyakit jantung, karena memerlukan pemantauan dan monitor yang intensif. Selain pemberian obat-obatan dirumah sakit, tindakan yang mungkin dilakukan oleh tim kesehatan (medis) adalah angioplasty atau coronary artery bypass surgery (pembedahan/pemotongan bagian artery yang bermasalah).
Pencegahan Penyakit
Serangan Jantung
Tindakan pencegahan antara lain yang dapat Anda lakukan adalah hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi, Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan, Kurangi atau stop minum alkohol, Melakukan olah raga secara teratur, Jika mengidap penyakit darah tinggi dan kencing manis hendaknya melakukan pengontrolan sesuai saran dokter secara teratur.
Tindakan pencegahan antara lain yang dapat Anda lakukan adalah hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi, Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan, Kurangi atau stop minum alkohol, Melakukan olah raga secara teratur, Jika mengidap penyakit darah tinggi dan kencing manis hendaknya melakukan pengontrolan sesuai saran dokter secara teratur.
Penyakit
Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung yang
lebih banyak terjadi dibandingkan dengan jenis penyakit jantung lainnya.
PENYEBAB PENYAKIT
Kelihatannya tidak ada hanya satu faktor penyebab yang
menyebabkan penyakit jantung koroner atau paling tidak kita belum menemukannya.
Namun penelitian kedokteran menunjukan bahwa sekelompok faktor dapat
menyebabkan anda mendapatkan penyakit jantung koroner dan ini disebut
faktor-faktor risiko.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
Faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung dibagi
menjadi dua bagian, yaitu yang dapat kita modifikasi dan yang kita tidak dapat
modifikasi. Lebih banyak faktor risikonya maka lebih besar kemungkinannya
mendapat penyakit jantung koroner (CHD)dan risikonya berlipat ganda
bersama-sama.
Tidak semua faktor risiko adalah sama. Beberapa,
seperti merokok, dapat mempunyai efek yang jauh lebih besar terhadap anda untuk
mendapatkan CHD. Jadi, sebagai contoh, seorang perokok dengan tingkat
kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi mempunyai risiko yang lebih tinggi
dibanding seseorang yang hanya mempunyai hanya satu dari ketiga faktor itu.
Bagaimanapun, jika seseorang hanya mempunyai tingkat
kolesterol yang tinggi saja dan tidak mempunyai faktor risiko yang lainnya maka
risikonya hanya meningkat sedikit saja diatas rata-rata. Jadi ini tidak perlu
dikhwatirkan dan dokter dapat memberikan nasihat pribadi atas kasus ini.
Jantung Koroner adalah penyakit pembunuh
nomor satu di Indonesia.
Jantung Koroner adalah jenis penyakit yang
banyak menyerang penduduk Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat
penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner karena adanya endapan lemak dan
kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu.
Perubahan pola hidup, pola makan, dan stres juga dapat mengakibatkan terjadinya
penyakit jantung koroner.
Apa Penyebab Penyakit Jantung Koroner?
Penyebab jantung koroner adalah karena
penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh
koroner, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok,
hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung
koroner.
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala jantung koroner diantaranya
seperti:
- Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada
bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan
sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit
jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik
dan akan berkurang saat beristirahat.
- Gejala penyerta seperti keringat dingin dan
timbulnya rasa mual.
Penyakit Jantung Koroner & Jantung
Genetik
Secara medis penyakit jantung
dikelompokkan menjadi dua macam: penyakit jantung koroner dan penyakit jantung
genetik. Penyakit jantung koroner timbul ketika terjadi penyempitan pembuluh
darah pada jantung. Sedangkan faktor genetik (bawaan) ditemukan sejak usia
bayi.
Penyakit jantung, stroke, dan penyakit
periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah
penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak
lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan
berubahnya pola hidup.
Faktor-faktor pemicu serangan jantung
adalah antara lain:
- Merokok
- Mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi.
- Kurang gerak.
- Malas berolahraga.
- Stres.
- Kurang istirahat.
Serangan jantung adalah suatu kondisi
ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak
sangat berkurangnya pasokan darah ke bagian tubuh tersebut.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung
Koroner
Berikut resep tradisional racikan dari
Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma:
- 1-3 buah mengkudu/pace/noni yang matang di cuci
dan dipotong-potong, kemudian diblender dengan air secukupnya dan direbus
hingga mendidih. Tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.
- 2-3 buah mengkudu/pace/noni yang matang dicuci
bersih dan dipotong-potong + 10 butir angco, dibuang bijinya. Semua bahan
diblender dengan air secukupnya, tambahkan 10 gram bubuk umbi daun dewa
(thien chi). Aduk rata, lalu diminum.
- 2 buah mengkudu/pace/noni yang matang, dicuci dan
dipotong-potong + 30 gram daun dewa direbus dengan 600 cc air hingga
tersisa 300 cc. Saring, tambahkan madu secukupnya. Aduk rata lalu diminum.
Pilih salah satu resep dan lakukan secara
teratur. Resep tersebut untuk membantu proses penyembuhan. Tetaplah
konsultasi ke dokter.
Gagal Jantung
Gagal Jantung atau Heart Failure adalah keadaan
dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh
dan berpotensi mematikan. Terkadang gagal jantung sering disalahartikan sebagai
serangan jantung.
Penyakit jantung jenis ini memiliki gejala antara
lain: pembengkakan pada kaki dan tangan, penambahan atau pengurangan berat
badan sebelum terjadi pembengkakan karena kelebihan cairan, nafas pendek,
kelelahan yang terus menerus, angina atau ketidaknyamanan pada dada dan lengan
karena penyumbatan arteri koroner.
Heart Valve
Disease
Heart Valve Disease atau masalah
pada katup jantung adalah keadaan dimana salah satu atau lebih katup jantung
tidak bekerja dengan baik. Dalam beberapa kasus, orang-orang terlahir dengan
masalah pada katup jantung sedangkan beberapa orang mendapatkan kelainan pada
katup di masa hidupnya.
Kelainan pada katup jantung bisa disebabkan oleh
infeksi, usia, dan karena penyakit lain. Hampir tak ada gejala yang ditemukan
oleh penderita kelainan pada katup jantung. Ada tiga jenis penyakit katup
jantung: kebocoran, penyempitan, dan katup tanpa lubang. Tidak ada obat untuk
kelainan pada katup jantung kecuali operasi. Tetapi bagi Anda yang tidak
memiliki penyakit ini dari lahir, menjaga pola makan dan pola hidup adalah
kunci untuk terbebas dari penyakit ini.
Aritmia
Ini adalah jenis penyakit jantung yang mengganggu
yakni gangguan irama atau detak jantung. Detak jantung bisa lebih cepat, lebih
lambat, dan tidak teratur. Faktor utama penyakit aritmia adalah kurangnya
kalsium dalam tubuh dan terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung.
Penyumbatan pembuluh darah jantung yang juga berefek
pada detak jantung yang tidak normal akan berakibat pada serangan jantung.
Selain 2 hal tersebut penyebab aritmia lainnya adalah diabetes, tekanan darah
tinggi, merokok, kafein, alkohol, stres, kematian otot jantung, penyalahgunaan
obat, dan terlalu aktifnya kelenjar thyroid.
Perikarditis
Jenis penyakit jantung ini adalah peradangan pada
kantung jantung atau pericardium sehingga menimbulkan penimbunan cairan
dan penebalan. Peradangan ini disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab yang umum
adalah infeksi virus dan terapi penyinaran untuk kanker payudara.
Gejala yang timbul akibat perikarditis adalah sesak
nafas, batuk, tekanan darah tinggi, dan kelelahan akibat kerja jantung menjadi
tidak efisien. Penyakit jantung ini bisa didiagnosa melalui MRI atau
kateterisasi jantung. Mengonsumsi obat untuk mengurangi cairan dapat membantu
mengurangi gejala perikarditis tetapi kesembuhan total dilakukan dengan
mengangkat pericardium.
Penyakit
Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak
atau kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh darah. Akibat dari
penyumbatan oleh lapisan lemak dan kolesterol ini adalah terganggunya proses
suplai darah dari dan ke jantung. Ketika darah tersumbat akibat lapisan lemak
maka inilah yang disebut serangan jantung.
Lapisan lemak dan kolesterol di dinding nadi
diakibatkan oleh kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Jika
seseorang merasakan gejala-gejala seperti nyeri di dada bagian tengah yang
menjalar hingga ke lengan kiri dan leher bahkan sampai ke punggung, keringat
dingin, dan rasa mual berarti orang tersebut kemungkinan menderita penyakit
jantung koroner.
Untuk jenis penyakit jantung koroner bisa diobati
dengan herbal yang telah diuji klinis dan diuji khasiatnya oleh ilmuwan dan
dokter. Noni Juice ditambah dengan perubahan pola makan yang sehat akan
mengembalikan fungsi jantung secara normal.
Masih banyak penyakit jantung yang belum dijelaskan
disini. Namun yang paling umum adalah penyakit-penyakit jantung di atas.
Waspadai gejalanya dan selalu berkonsultasilah ke dokter apabila salah satu
penyakit jantung di atas menyerang anda.
Penyakit Jantung Bawaan
Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease
adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung.
"congenital" hanya berbicara tentang waktu tapi bukan penyebabnya.
Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada kelahiran".
Nama alternatif lainnya untuk penyakit jantung bawaan
termasuk: congenital heart defect, congenital heart malfomation, congenital
cardiovascular disease, congenital cardiovascular defect, dan congenital
cardiovascular malformation.
Penyakit jantung congenital adalah bentuk yang paling
sering dijumpai pada kerusakan utama pada kelahiran bayi-bayi, mempengaruhi
hampir 1% dari bayi-bayi baru lahir (8 dari 1000). Angka ini masih terlalu
rendah karena tidak memasukkan beberapa persoalan umum yaitu:
- Patent ductus arteriosus pada preterm baby (suatu kondisi sementara)
- Bicuspid (dua cusps) aortic valve (klep aorta umumnya mempunyai 3
cusps atau kelopak)
- Mitral Valve Prolapse ( klep mitral yang menggantung kebawah)
- Peripheral pulmonary stenosis (penyempitan pembuluh-pembuluh paru yang
cukup jauh dari jantung)
Diagnosis
penyakit jantung bawaan (PJB)
Meskipun semua tipe dari PJB hadir waktu kelahiran dan
oleh sebab itu sudah hadir sebelum kelahiran, hanya sedikit kasus PJB yang
diketahui sampai kelahiran atau sebelumnya. Diagnosis PJB yang dibuat waktu
bayi berumur satu minggu merupaka 40-50% dari kasus-kasus. Dan sekitar 50-60%
dari semua kasus didiagnosis dalam periode kelahiran baru (bulan pertama
sesudah kelahiran). Sisa kasus tidak didiagnosis sampai waktu sesudahnya.
Mengapa
Kebanyakan kasus PJB tidak menjadi persoalan sebelum kelahiran ?
Peredaran darah didalam fetus (the fetal circulation)
adalah berbeda dengan yang sesudah lahir. Sirkulasi fetus mendapatkan oksigen
dan nutrisi dari ibu melalui placenta. Sirkulasi fetus juga mempunayi
komunikasi yang penting (shunt) antara kedua ruangan atas jantung dan pembuluh
darah besar dekat jantung. Konsekwensinya adalah kebanyakan tipe dari PJB dapat
ditoleransi denga baik selama kehidupan fetus. Bahkan suatu bentuk PJB yang
parah seperti hypoplasia jantung kiri (yang mana seluruh jantung kiri tidak
berkembang) dapat dikompensasikan oleh sirkulasi fetus.
Sirkulasi Fetus: Tiga fitur
utama dari sirkulasi fetus adalah :
- Sirkulasi maternal (ibu) melalui placenta membawa oksigen dan nutrisi
ke fetus dan mengeluarkan karbon dioksida dari sirkulasi fetus.
- Foramen ovale adalah sebuh lubang yang terletak di septum (dinding)
antara kedua ruangan atas jantung (atria kanan dan kiri). Foramen
mengizinkan darah mengalir melalui jalur samping (shunt) dari atrium kanan
ke atrium kiri.
- Jalur samping yang lain, ductus arteriosus, mengizinkan darah yang
miskin oksigen mengalir dari arteri pulmonary kedalam aorta dan melalui
itu ke tubuh.
Sirkulasi sesudah kelahiran: Placenta sudah dikeluarkan dan paru-paru harus mengambil alih fungsi
oksigenisasi darah. Perubahan-perubahan utama sirkulasi terjadi setelah
kelahiran.
Perubahan-perubahan ini termasuk :
- Sirkulasi maternal tidak dapat lagi membawa oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida dari sirkulasi bayi.
- Foramen ovale menutup dan tidak bertindak lagi sebagai jalur samping
antara kedua atria jantung.
- Ductus arteriosus menutup dan tidak lagi menyediakan komunikasi antara
arteri pulmonary dan aorta
Sekali ini terjadi, maka sirkulasi fetus menjadi suatu
barang dari masa lalu dan seluruh pengaruh dari berbagai kerusakan jantung
genital dirasakan. Kerusakan-kerusakan ini menjadi nyata, menyebabkan
tanda-tanda dan gejala-gejala yang dapat didiagnosis. Perubahan-perubahan lebih
jauh terjadi di sistim kardiovaskular selama waktu bayi dan waktu anak-anak dan
juga di hubungan tekanan antara ventricle kanan dan ventricle kiri.
Perubahan-perubahan ini membawa lebih banyak kasus-kasus PJB ke permukaan.
Penyakit Otot Jantung
Kardiomiopati
dan Gagal Jantung
Kardiomiopati adalah
penyakit otot jantung. Dalam kebanyakan kasus, kardiomiopati menyebabkan otot
jantung menjadi lemah. Beberapa kelainan medikal menyebabkan berbagai tipe
kardiomiopati, tetapi semua tipe kardiomiopati mempunyai satu persamaan yaitu
menurunkan fungsi efisiensi dari otot jantung dan menghilangkan kemampuan
jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ketika jantung tidak dapat lagi memompa
cukup darah untuk memenuhi keperluan tubuh, terjadilah apa yang disebut gagal
jantung.
Tipe-Tipe
Kardiomiopati
Ada tiga tipe utama dari kardiomiopati yaitu
kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati hipertrofik dan
kardiomiopati restriktif. Mayoritas utama pasien menderita kardiomiopati
adalah dari tipe dilatasi. Jadi setelah menggambarkan secara singkat
kardiomiopati hipertrofik dan restriktif, kita akan konsentrasi pada
kardiomiopati dilatasi.
Kardiomiopati hipertrofik adalah kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari
sel-sel otot jantung didalam bilik jantung. Kelainan ini yaitu penebalan dari
otot jantung dapat menimbulkan persoalan tentang memompa darah yang cukup ke
organ-organ tubuh dan dapat berpotensi menyebabkan aritmia jantung yang fatal.
Kardiomiopati restriktif adalah keadaan yang jarang dimana otot jantung diinfiltrasi dan dibuat
kaku oleh sel-sel abnormal, protein dan jaringan sayat. Bilik jantung yang kaku
akan membatasi kembalinya darah ke jantung menyebabkan darah terbendung di
organ-organ tubuh. Penyebab paling umum kardiomiopati restriktif adalah
amyloidosis, suatu penyakit dimana suatu substansi seperti protein tersimpan
didalam jaringan tubuh. Penyebab lain termasuk sarcoidosis dan hemochromatosis.
Pada kardiomiopati dilatasi ( sering juga
disebut kardiomiopati kongestif atau gagal jantung kongestif) otot
jantung yang sebelumnya normal menjadi rusak, menyebabkan pelemahan
dinding-dinding dari ruang-ruang jantung. Untuk mengkompensasi pelemahan
dinding-dindingnya yang berotot maka ruang-ruang jantung akan membesar.
Pelemahan dan pembesaran otot-otot jantung akhirnya menyebabkan gagal jantung.
Penyebab
Kardiomiopati Dilatasi ?
Ada banyak sekali penyebabnya karena hampir segala
yang dapat merusak otot jantung dapat menyebabkan kardiomiopati dilatasi.
Penyebab yang paling umum dari kardiomiopati dilatasi
di negara maju adalah penyakit jantung koroner. Serangan jantung menyebabkan
kematian dari otot jantung oleh tersumbatnya arteri koroner. Ketika kerusakan
terlokalisir didaerah otot yang disuplai oleh arteri ini, dalam beberapa bulan
keseluruhan dari bilik kiri jantung membesar untuk mengkompensasi kerusakan
yang terjadi. Dengan serangan jantung yang ringan, jumlah dari pembesaran bilik
adalah kecil (minimal). Tetapi dengan serangan jantung yang berat (besar) atau
dengan serangkaian serangan jantung ringan, kardiomiopati dilatasi menjadi
sangat ekstensif dan gagal jantung dipastikan.
Penyebab umum yang lain dari kardiomiopati dilatasi adalah
radang (inflamasi) dari otot jantung, suatu kondisi yang disebut miokarditis.
Miokarditis paling umum disebabkan oleh infeksi virus, tapi bisa juga disebakan
oleh infeksi bakteri dan oleh penyebab bukan infeksi seperti lupus dan penyakit radang lainnya.
Alkohol adalah penyebab lainnya dari kardiomiopati
dilatasi. Pada beberapa pasien (kemungkinan ditentukan oleh genetik) alkohol
dapat menjadi racun yang kuat untuk otot jantung langsung merusak sel-sel
jantung.
Penyakit Klep Jantung
Penyakit klep jantung terjadi jika klep-klep tidak
bekerja semestinya.
Cara Kerja
Klep-klep
Klep-klep jantung anda letaknya di pintu-pintu keluar
dari keempat ruangan jantung anda dan mempertahankan satu arah aliran darah
didalam jantung. Keempat klep jantung memastikan bahwa darah mengalir dengan
bebas pada satu arah aliran dan tidak adanya aliran balik yang bocor. Darah
mengalir dari atria(serambi) kanan dan atria kiri menuju ventricles(bilik)
melalui klep tricuspid dan klep mitral yang terbuka. Ketika
ventricles penuh, maka klep tricuspid dan klep mitral menutup. Ini mencegah
darah mengalir balik ke atria ketika ventricles berkontraksi.
Ketika ventricles mulai berkontraksi, maka klep pulmonic
dan klep aortic dipaksa buka dan darah dipompa keluar dari ventricles
melalui klep-kep yang terbuka masuk kedalam arteri pulmonary menuju ke
paru-paru, ke aorta dan keseluruh tubuh. Ketika ventricles selesai dengan
kontraksi dan mulai relax, klep-klep aortic dan pulmonary menutup. Klep-klep
ini mencegah darah mengalir balik ke ventricles.
Pola ini diulangi terus menerus, menyebabkan darah
mengalir terus menerus ke jantung, paru-paru dan tubuh.
Jenis Penyakit
Klep Jantung
Ada beberapa jenis penyakit klep jantung.
- Valvular stenosis. Ini terjadi ketika
keterbukaan klep lebih kecil dari normal karena kelopak klep menjadi
kaku(stiff). Pembukaan yang menyempit dapat menyebabkan jantung harus bekerja
berat untuk memompa darah melaluinya. Ini dapat menuju ke gagal jantung atau
gejala lainnya. Semua keempat klep dapat stenotic(mengeras, membatasi aliran
darah). Kondisi-kondisi ini disebut tricuspid stenosis, pulmonic stenosis,
mitral stenosis atau aortic stenosis.
- Valvular insufficiency. Juga disebut
regurgitation, incompetence atau "leaky valve"(klep bocor). Ini
terjadi karen suatu klep tidak menutup dengan rapat. Jika klep tidak tertutup
rapat, maka ada bagian darah yang mengalir balik melalui klep. Ketika kebocoran
ini menjadi parah, maka jantung harus bekerja keras untun mengatasi kebocoran
klep ini dan lebih sedikit darah yang mengalir ke sisa tubuh lainnya.
Tergantung dari klep mana yang terkena, maka kondisi ini disebut tricuspid
regurgitation, pulmonary regurgitation, mitral regurgitation atau aortic
regurgitation.
Palpitasi-Palpitasi
Definisi
Palpitasi
Palpitasi-palpitasi adalah perasaan (sensasi) yang
tidak menyenangkan yang disebabkan oleh denyut jantung yang tidak teratur.
Beberapa orang dengan palpitasi-palpitasi (jantung berdebar), tidak menderita
penyakit jantung atau kelainan irama jantung (abnormal) dan penyebab jantung
berdebarnya tidak diketahui. Pada penderita lainnya jantung berdebarnya disebabkan
oleh kelainan irama jantung (aritmia).
- ARITMIA merujuk pada denyut jantung yang terlalu cepat,
terlalu lambat, tidak teratur atau terlalu dini.
- TACHYCARDIA adalah aritmia cepat (denyut jantung lebih cepat
dari 100 detak/menit).
- BRADYCARDIA adalah aritmia lambat (denyut jantung lebih
lambat dari 60 detak/menit).
- FIBRILLATION atau fibrilasi adalah irama jantung yang tidak
teratur.
- PREMATURE CONTRACTION adalah
satu detak jantung yang terjadi lebih dini dari normal dan ini dapat
menyebabkan perasaan denyut jantung yang dipaksakan.
- KELAINAN (ABNORMALITIES) pada
serambi (atrium), bilik (ventricle) dan sistim penghantar listrik jantung
(SA, Sino-Atrial Node dan AV, Atrio-Venticular
Node) dapat menjurus ke aritmia yang menyebabkan palpitasi (jantung
berdebar).
Atria (atrium kanan dan atrium kiri) adalah
kamar-kamar jantung bagian atas.
- Atrium kanan menerima darah vena dari tubuh dan memompanya kedalam
ventricle (bilik) kanan.
- Atrium kiri menerima darah yang beroksigen dari paru dan memompanya
kedalam ventricle (bilik) kiri.
- Ventricles (bilik-bilik) adalah kamar-kamar jantung bagian bawah.
- Setiap jantung mempunyai dua ventricles (ventricle kanan dan ventricle
kiri).
- Ventricle kanan memompa darah vena ke paru dan ventricle kiri memompa
darah yang beroksigen ke seluruh tubuh.
SA node adalah
pacemaker (pacu jantung) dan berlokasi pada atrium kanan. Sinyal-sinyal
elektrik yang diawali pada SA node dipancarkan ke atria dan ventricles untuk
menstimulasi kontraksi-kontraksi otot jantung (denyut-denyut jantung). AV
node adalah jaringan khusus jantung yang beraksi sebagai station relai
elektrik antara atria dan ventricles. Sinyal-sinyal elektrik dari SA node dan
atria harus lewat melalui AV node untuk mencapai ventricles.
Ketika aritmia-aritmia cepat (tachycardias) dan
kontraksi-kontraksi prematur (premature contractions) terjadi karena aktivitas
elektrik atria yang abnormal, mereka disebut atrial tachycardias dan premature
atrial contractions (PACs). Ketika tachycardias dan premature contractions
terjadi karena aktivitas elektrik ventricles yang abnormal, mereka disebut ventricular
tachycardias dan premature ventricular contractions (PVCs).
Aritmia-aritmia perlahan (bradycardias) dapat terjadi
karena perlambatan dari sinyal-sinyal elektrik yang diawali oleh SA node,
kondisi yang disebut sinus bradycardia. Bradycardias dapat juga
berakibat dari derajat-derajat yang bervariasi dari "heart block
(rintangan jantung)", dimana obat-obat tertentu atau penyakit-penyakit
sistim konduksi elektrik jantung menghalangi transmisi (pengantaran)
sinyal-sinyal dari atria ke ventricles (lihat bagian "Bradycardias"
dibawah).
Premature contractions adalah denyut-denyut jantung
yang terisolasi yang terjadi lebih awal daripada yang diharapkan. Premature
contraction diikuti oleh istirahat, ketika sistim elektrik jantung
"me-reset" dirinya. Kontraksi setelah pause (istirahat) biasanya
lebih kuat daripada kontraksi-kontraksi normal. Pasien-pasien seringkali
merasakan kontraksi-kontraksi yang lebih kuat ini sebagai palpitasi-palpitasi.
Kelainan penyakit jantung
Penyakit jantung
banyak sekali macamnya. Para penderitanya juga seringkali terkena lebih dari
satu gangguan (komplikasi). Berikut adalah beberapa jenis penyakit jantung yang
perlu Anda diketahui. Daftar ini hanyalah sebagian dari belasan jenis gangguan
jantung lain yang dapat mengancam kita.1. Aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak, kolesterol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Bila terjadi pada dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau penyakit jantung iskemik.
Aterosklerosis berlangsung menahun dan menimbulkan banyak gangguan penyakit. Aterosklerosis dimulai dari adanya lesi dan retakan pada dinding pembuluh darah, terutama karena adanya tekanan kuat pada pembuluh jantung. Pada tahap berikutnya, tubuh berusaha memulihkan diri dengan menempatkan zat-zat lemak ke dalam pembuluh darah untuk menutup keretakan. Lambat laun, karena proses peretakan dan penutupan yang berulang, zat-zat lemak itu bisa menutup pembuluh jantung.
Salah satu gejala aterosklerosis jantung adalah Angina pektoris, yaitu rasa nyeri/tidak enak di daerah jantung dan dada karena berkurangnya pasokan darah ke otot jantung. Angina bisa terjadi baik saat beraktivitas fisik maupun beristirahat. Bila berlanjut, angina bisa berkembang menjadi infark miokard akut yang berbahaya.
2. Infark Miokard Akut
Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak. Kardiomiopati masih dibagi lagi jenisnya menjadi kardiomipati kongestif, hipertrofik, restriktif dan peripartum.
4. Arritmia
Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat.
5. Gagal Jantung Kongestif.
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
6. Fibrilasi Atrial
Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya, termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll. Hipertiroid dan keracunan alkohol juga bisa menyebabkan fibrilasi atrial.
7. Inflamasi Jantung
Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi.
8. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
9. Kelainan Katup Jantung
Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK JANTUNG
PEMERIKSAAN KIMIA DARAH/SERUM
UNTUK PENYAKIT JANTUNG
1. CK/CPK (creatin posfo Kinase)
Enzim berkonsentrasi tinggi dalam jantung dan otot rangka, konsentrasi rendah pada jaringan otak, berupa senyawa nitrogen yang terfosforisasi dan menjadi katalisastor dalam transfer posfat ke ADP (energy)
Kadarnya meningkat dalam serum 6 jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 16-24 jam, kembali normal setelah 72 jam.
Peningkatan CPK merupakan indicator penting adanya kerusakan miokardium.
Nilai normal :
Dewasa pria : 5-35 Ug/ml atau 30-180 IU/L
Wanita : 5-25 Ug/ml atau 25-150 IU/L
Anak laki-laki : 0-70 IU/L
Anak wanita : 0-50 IU/L
Bayi baru lahir : 65-580 IU/
No. Peningkatan CPK Penyebab
1. Peningkatan 5 kali atau lebih atau lebih dari nilai normal Infark jantung
Polimiositis
Distropia muskularis duchene
2. Peningkatan ringan/sedang (2-4 kali nilai normal) Kerja berat
Trauma
Tindakan bedah
Injeksi I.M
Miopati alkoholika
Infark miokard/iskemik berat
Infark paru/edema paru
3. Dengan hipitiroidisme Psikosis akut
Sumber. FK.Widmann, 1994
2. CKMB (Creatinkinase label M dan B)
Jenis enzim yang terdapat banyak pada jaringan terutama otot, miokardium, dan otak. Terdapat 3 jenis isoenzim kreatinase dan diberu label M (muskulus) dan B (Brain), yaitu :
Isoenzim BB : banyak terdapat di otak
Isoenzim MM : banyak terdapat pada otot skeletal
Isoenzim MB : banyak terdapat pada miokardium bersama MM
Otot bergaris berisi 90% MM dan 10% MB
Otot jantung berisi 60% MM dan 40% MB
Peningkatan kadar enzim dalam serum menjadi indicator terpercaya adanya kerusakan jaringan pada jantung.
Nilai normal kurang dari 10 U/L
Nilai > 10-13 U/L atau > 5% total CK menunjukkan adanya peningkatan aktivitas produksi enzim.
Klinis:
Peningkatan kadar CPK dapat terjadi pada penderita AMI, penyakit otot rangka, cedera cerebrovaskuler.
Peningkatan iso enzim CPK-MM, terdapat pada penderita distrofi otot, trauma hebat, paska operasi, latihan berlebihan, injeksi I.M, hipokalemia dan hipotiroidisme.
Peningkatan CPK-MB : pada AMI, angina pectoris, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, hipokalemia, dan defibrilasi jantun.
Peningkatan CPK-BB : terdapat pada cedera cerebrovaskuler, pendarahan sub arachnoid, kanker otak, cedera otak akut,syndrome reye, embolisme pulmonal dan kejang.
Obat-obat yang meningkatkan nilai CPK : deksametason, furosemid, aspirin dosis tinggi, ampicillin, karbenicillin dan klofibrat.
3. LDH (laktat dehidrogenase)
Merupakan enzim yang melepas hydrogen dari suatu zat dan menjadi katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. Tersebar luas pada jaringan terutama ginjal, rangka, hati dan miokardium. Peningkatan LDH menandakan adanya kerusakan jaringan. LDH akan meningkat sampai puncak 24-48 jam setelah infark dan tetap abnormal 1-3 minggu kemudian.
Nilai normal : 80-240 U/L
Kondisi yang meningkatkan LDH
No. Peningkatan LDH Kondisi atau penyebab
1 Peningkatan 5X nilai normal atau lebih Anemia megaloblastik
Karsinoma metastasis
Shok dan hypoxia
Hepatitis
Infark ginjal
2 Peningkatan sedang (3-5 X normal) Miokard infark
Infark paru
Kondisi hemolitik
Leukemia
Infeksi mononukleus
Delirium remens
Distropia otot
3 Peningkatan ringan (2-3Xnormal) Penyakit hati
Nefrotik sindrom
Hipotiroidisme
Kolagitis
Sumber. FK.Widmann,1994
4. Troponin
Merupakan kompleks protein otot globuler dari pita I yang menghambat kontraksi dengan memblokade interaksi aktin dan myosin. Apabila bersenyawa dengan Ca++ , akan mengubah posisi molekul tropomiosin sehingga terjadi interaksi aktin-miosin. Protein regulator ini terletak didalam apparatus kontraktil miosit dan mengandung 3 sub unit dengan tanda C, I, T.
Peningkatan troponin menjadi pertanda positif adanya cedera sel miokardium dan potensi terjadinya angina.
Nilai normal < 0,16 Ug/L
5. SGOT (Serum glutamik oksaloasetik transaminase)
Adalah enzim transaminase sering juga disebut juga AST (aspartat amino transferase) katalisator-katalisator perubahan asam amino menjadi asam alfa ketoglutarat.
Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung. Pelepasan enzim yang tinggi kedalam serum menunjukan adanya kerusakan terutama pada jaringan jantung dan hati.
Pada penderita infark jantung, SGOT akan meningkat setelah 12 jam dan mencapai puncak setelah 24-36 jam kemudian, dan akan kembali normal pada hari ke-3 sampai hari ke-5.
Nilai normal :
Laki-laki s/d 37 U/L
Wanita s/d 31 U/L
Kondisi yang menyebabkan peningkatan SGOT
No. Peningkatan SGOT Kondisi/penyebab
1 Peningkatan ringan (< 3X normal)
2 Peningkatan sedang (3-5X normal)
3 Peningkatan tinggi (>5X normal)
Sumber:Fk.Wimann,1994
6. SGPT (serum glutamik pyruvik transaminase):
Merupakan enzim transaminase yang dalam keadaan normal berada dalam jaringan tubuh terutama hati. Sering disebut juga ALT (alanin aminotransferase).
Peningkatan dalam serum darah mengindikasikan adanya trauma atau kerusakan pada hati.
Nilai normal :
Laki-laki : s/d 42 U/L
Wanita : s/d 32 U/L
a. Peningkatan SGOT/SGPT : > 20X normal : hepatitis virus, hepatitis toksis.
b. Penigkatan 3-10x normal : infeksi mononuklear, hepatitis kronik aktif, obstruksi empedu ekstra hepatic, sindrom reye, dan infark miokard (AST>ALT).
c. Peningkatan 1-3X nilai normal : pancreatitis, perlemakan hati, sirosis Laennec, dan sirosis biliar.
7. HBDH (alfa hydroxygutiric dehidrogenase)
Merupakan enzim non sfesifik. Untuk diagnostic miokard infark.
Pemeriksaaan ini bertujuan untuk membedakan LDH 1,2 dan LDH 3,4. Penigkatan HBDH biasanya juga menandai adanya miokard infark dan juga diikuti peningkatan LDH
0 komentar :
Posting Komentar