Blogger news

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Rabu, 29 April 2015

Senin, 27 April 2015

Quick and Simple Hijab Style!

TUTORIAL HIJAB UNTUK SEHARI HARI

Sabtu, 18 April 2015

7 Alasan Kenapa LDR Itu Seru

Long distance relationship (LDR) atau berhubungan jarak jauh? Wah, pasti bakal putus di tengah jalan atau bakal ada banyak konflik baru yang bermunculan. Well, setiap hubungan pasti ada risiko untuk putus atau tidak bisa lanjut ke jenjang yang lebih serius. Jika Anda sekarang sedang menjalani LDR, daripada hanya mengeluh atau menangis karena sering kangen dengan sang kekasih, coba lihat sisi positifnya.

Seperti yang dilansir oleh tressugar.com, setidaknya ada 7 alasan kenapa LDR itu seru.
1. Bisa menghargai waktu yang dihabiskan bersama. Karena waktu untuk bertemu akan sedikit dan mungkin akan sangat jarang sekali, sekali Anda bertemu dengan si dia Anda akan bisa mendapatkan waktu yang berkualitas dan pastinya tidak akan mudah untuk dilupakan. Bahkan saat bertemu dengan sang kekasih dengan cara yang paling sederhana sekalipun, hanya bertemu sambil makan siang bersama misalnya, rasanya sudah sangat bahagia.
2. Punya kesempatan untuk traveling. Ketika Anda tinggal berjauhan dengan sang kekasih dan pada akhirnya Anda punya kesempatan untuk mengunjunginya, perjalanan yang akan Anda lakukan pastinya akan lebih  berkesan. Mengucapkan selamat tinggal memang berat, tapi saat berjumpa dan bertukar sapa, rasanya pasti akan sangat spesial.
3. Selalu merasa ada sesuatu yang sangat istimewa saat menerima telepon darinya atau menerima sapaan darinya lewat SMS, What’s App, atau BBM. Hal-hal sederhana seperti ini memang kadang membuat frustrasi, tapi di sisi lain bisa menghadirkan perasaan yang spesial yang mungkin tak bisa didapatkan ketika sang kekasih berada di dekat kita.
4. Bisa belajar jadi seorang pendengar yang baik. Terpisah ratusan atau bahkan ribuan kilometer jauhnya dari sang kekasih akan membuat Anda lebih sabar dan berusaha untuk menjaga komunikasi dengan lebih baik. Anda pun akan menjadi seorang pendengar yang baik dan lebih bisa mengontrol perasaan.
5. Bisa lebih fokus untuk merancang masa depan. Karena sang kekasih jauh di sana, waktu Anda bisa lebih efektif lagi karena Anda bisa menggunakan waktu Anda untuk melakukan hal-hal yang memiliki prioritas penting seperti membangun karir atau bahkan mengumpulkan modal untuk menikah.
6. Ketika Anda dan pasangan Anda akhirnya bisa berdekatan dan tak harus dipisahkan dengan jarak yang jauh lagi, Anda dan pasangan Anda akan jauh lebih matang dalam menjalani hubungan Anda. Dan ini sangat penting untuk memastikan bahwa hubungan Anda akan langgeng dengan pasangan Anda hingga akhir hayat nanti.
7. Bisa menguji seberapa besar kesetiaan pasangan Anda. Salah satu penyebab seseorang selingkuh saat sudah menikah adalah karena sudah tak ada lagi kesetiaan dari pasangan. Dengan menjalani LDR, Anda akan semakin bisa menguji kesetiaan pasangan Anda. Hingga nanti saat waktunya sudah tepat untuk melangkah ke jenjang pernikahan yang lebih serius, tidak akan ada lagi keraguan yang ada dalam diri Anda tentang seberapa setia pasangan Anda.

SUMBER: Vemale.com

Lirik lagu Knife oleh: Rockwell

You touched my life
With your softness in the night
My wish was your command
Until you ran out of love


I tell myself I'm free
Got the chance of livin' just for me
No need to hurry home
Now that you're gone


Knife
Cuts like a knife
How will I ever heal?
I'm so deeply wounded


Knife
Cuts like a knife
You cut away the heart of my life


When I pretend
Wear a smile to fool my dearest friends
I wonder if they know
It's just a show


I'm on a stage
Day and night I go through my charades
But how can I disguise
What's in my eyes?


Knife
Cuts like a knife
How will I ever heal?
I'm so deeply wounded


Knife
Cuts like a knife
You cut away the heart of my life
Oh, oh
Oh, oh, oh, oh
Oh, oh, oh, oh
Oh


I've tried and tried
Blocking out the pain I feel inside
The pain of wanting you
Wanting you


Knife
Cuts like a knife
How will I ever heal?
I'm so deeply wounded


Knife
Cuts like a knife
How will I ever heal?
I'm so deeply wounded


You cut away the heart
Of my life

Sumber: KapanLagi.com

Jumat, 17 April 2015

Long Distance Relationship, Pantaskah Diperjuangkan?


Dok. Thinkstock
Jakarta - Banyak wanita yang khawatir dan galau ketika menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR). Terpisahnya jarak, perbedaan waktu dan intensitas pertemuan yang minim memang menjadi kendala tersendiri dalam menjalani hubungan terpisah jarak jauh tersebut.

Terbesit pertanyaan, apakah hubungan jarak jauh ini pantas untuk diperjuangkan? Jules Filsell, penasihat hubungan di situs kencan eHarmony menjelaskan bagaimana mengetahui LDR layak dipertahankan. Ini dia masukan dari Jules, seperti dirangkum dari So Feminine.

1. Dapat Bertahan Bila Sama-sama Berusaha
LDR layak untuk dipertahankan bila sama-sama berusaha. Setiap hubungan membutuhkan perhatian, namun untuk LDR harus lebih banyak perjuangannya. Sangat sulit membaca perasaan pasangan ketika dia tidak berada di samping Anda. Itu sebabnya, Anda dan kekasih sama-sama harus berjuang agar hubungan jarak jauh bisa bertahan.

Ketika si dia tidak mengangkat telepon, padahal Anda sangat ingin berbagi atau si dia bad mood dan tidak ingin membahasnya, tentu ini membuat Anda terpuruk. Itulah yang membuat kecurigaan mulai datang dan kepercayaan mulai luntur. Untuk itu, pasangan seharusnya sebisa mungkin sama-sama meluangkan waktu untuk berkomunikasi. Tapi, jika hanya salah satu pihak yang berusaha agar hubungan tetap berlangsung, maka Jules mengatakan, tidak ada gunanya mempertahankan bila usaha Anda tidak mendapat balasan.

2. Dapat Bertahan Bila Anda Tidak Memiliki Komitmen Lain
Hubungan jarak jauh akan sangat indah bila Anda dapat menghadapi segala rintangan, tapi kenyataannya tidak semudah itu. LDR membutuhkan pengorbanan dari keduabelah pihak, tapi bukan juga mengorbankan prioritas Anda.

Sebagai contoh, Anda sudah tahu bahwa tidak bisa pindah ke kotanya karena ingin mengejar karir di kota Anda saat ini atau orangtua yang tidak bisa ditinggalkan. Tentu jika Anda harus pindah ke kotanya, Anda akan mengorbankan cita-cita Anda selama ini. Kalau sudah begini, maka akan sulit menemukan titik tengahnya, apalagi jika si dia memiliki alasan yang serupa.

3. Sudah Siapkah Anda Menjalin Hubungan Asmara?
Banyak asmara yang gagal karena sebenarnya salah satu pasangan tidak siap dengan hubungan baru. Sayangnya, wanita banyak salah mengambil langkah ketika mereka baru putus. Biasanya mereka masih merasa sakit hati dengan hubungan sebelumnya, namun sudah menerima pria baru dengan alasan si pria baru tersebut dapat mengobati luka hatinya.
Bila situasi tersebut terjadi pada hubungan jarak jauh, maka bisa menjadi kendala besar. Hal itu karena, Anda membutuhkan sosok pria yang bisa berada di samping Anda untuk memanjakan dan mendengar keluh kesah. Belum lagi, adanya perasaan insecure atau tidak aman karena efek putus cinta yang buruk, seperti pengalaman diselingkuhi atau si mantan berlaku kasar.

Kenyataannya, dalam hubungan jarak jauh Anda tidak menemukan dia secara 'nyata' untuk melalui hari-hari Anda. Perasaan insecure juga lebih mudah datang. Kemungkinan LDR akan sulit dipertahankan. Jules mengatakan, hubungan jarak jauh akan sukses bila keduabelah pihak sama-sama dewasa dan siap dengan hubungan baru. 

4. Akan Berhasil Bila Telah Mengetahui Tujuan Akhir
Tidak merencanakan masa depan merupakan kesalahan yang sering dibuat pasangan yang menjalin hubungan jarak jauh. Bukan berarti Anda harus menentukan tanggal pernikahan. Tapi setidaknya telah membicarakan akan dibawa kemana hubungan tersebut. 

Jika Anda ataupun si dia tidak pernah membicarakan akhir tujuan hubungan dan tidak merencanakan kapan Anda atau si dia akan satu kota (si dia yang pindah atau sebaliknya), maka ini dapat menjadi masalah pada akhirnya. Jangan pernah berpikir si dia memiliki ekspektasi yang sama dengan Anda. Untuk itu, bicarakan sejak awal.
sumber: wolipop.detik.com 
Kiki Oktaviani - wolipop

Senin, 13 April 2015

Taylor Swift - Blank Space

Taylor Swift - Shake It Off

Sabtu, 11 April 2015

Serratia marcescens

Serratia marcescens
·         Klasifikasi:
Kindom: bakteri
Phylum: proteobakteri
Class: gamma proteobakteri
Marga: enterobacteriales
Family: enterobacteriaceae
Genus: serratia
Spesies: Serratia marcescens
                Serratia marcescens adalah jenis bakteri gram negatif dari family enterobacteriaceae. Bakteri ini berbentuk bacil (bulat lonjong) dan beberapa galur membentuk kapsul, termasuk organisme yang bergerak dengan cepat, karena mempunyai flagela peritrik, dapat tumbuh dalamkisaran suhu 5-40 derajat celcius dan dalam kisaran pH antara 5-9.
                Serratia marcescens dapat digambarkan secara detail karena ia adalah spesies yang pada umumnya ditemukan dalam spesimen ilmu pengobatan. Koloni srratia marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Pada suhu kamar bakteri patogen ini menghasilkan zat warna merah (pigmen).
Daftar pustaka:

P juniarti.2012.pemurnian dan karakterisasi protein insektisidal dari bakteri entomopatogen serratia marcescens.Bogor.Institut teknollogi bogor

OFFICIAL TRAILER FILOSOFI KOPI

Minggu, 05 April 2015

SUPERNOVA OFFICIAL TRAILER

Sabtu, 04 April 2015

BUFFER BIKARBONAT DALAM SALIVA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Indikator Tingkat Keasaman Suatu zat asam yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan berkurangnya ion hidroksida (OH-). Sedangkan pada basa, akan terjadi sebaliknya. Zat basa yang dimasukkan ke dalam air akan mengakibatkan bertambahnya ion hidroksida (OH-) dan berkurangnya ion hidrogen (H+).
Di dalam tubuh, keseimbangan pH dikendalikan secara ketat. pH cairan ekstraseluler adalah 7. pH darah  normal adalah 7.35 hingga 7.45. Jika terjadi ketidakseimbangan  pH dalam cairan tubuh maka diperlukan buffer atau larutan penyangga untuk mengembalikan pH menjadi normal.
Buffer adalah larutan yang terdiri dari garam dengan asam lemahnya atau garam dengan basa lemahnya. Komposisi ini menyebabkan larutan memiliki kemampuan untuk mempertahankan pH jika ke dalam larutan ditambahkan sedikit asam atau basa. Hal ini disebabkan larutan penyangga memiliki pasangan asam basa konjugasi.
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem didalam rongga mulut. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).
Jadi buffer saliva adalah larutan yang dapat mempertahankan pH saliva supaya tetap konstan. Sebagai bukti bahwa pentingnya saliva sebagai buffer berasal dari penelitian pH lesi karies dengan plak gigi. Makin rendah pH saliva, maka karies akan cenderung semakin meningkat. Pada lesi karies yang dalam, dijumpai pH lebih rendah dibanding dengan lesi karies yang dangkal yang pH nya mendekati pH saliva.


B.     TUJUAN

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1.    Mengetahui definisi buffer saliva dalam mulut
2.    Mengetahui mekanisme saliva sebagai buffer















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral. Saliva dihasilkan oleh kelenjar saliva, yaitu:
• Sub mandibulla
• Sub lingua
• Parotid
B.       Komposisi yang terkandung dalam saliva :
1.      Komposisi Organik
Saliva terdiri dari banyak komponen organic dengan fungsi berbeda, seperti reaksi enzimatis, pelapisan permukaan jaringan, perlindungan terhadap jaringan gigi dan kontrol pertumbuhan jaringan. Komponen saliva yang paling utama adalah protein. Selain itu, terdapat komponen lain seperti asam lemak, lipid, glukosa, asam amino, ureum dan amoniak. Protein yang secara kuantitatif penting adalah amylase, protein kaya prolin, musin, dan immunoglobulin.
2.      Komponen Anorganik
Komponen anorganik yang terdapat di dalam saliva berupa ion kalsium, magnesium, fluoride, HCO3, kalium, natrium, klorida, NH4. Selain itu terdapat gas seperti karbondioksida, nitrogen dan oksigen. Bikarbonat adalah ion buffer terpenting dalam saliva. Dalam saliva yang dirangsang, ion ini menghasilkan 85 % dari kapasitas buffer dalam system fosfat 14 %. Konsentrasi bikarbonat pada kelenjar parotis dan kelenjar submandibularis meningkat dengan meningkatnya aliran saliva.

C.       Definisi Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah satu zat yang menahan perubahan pH ketika sejumlah kecil asam atau basa ditambahkan kedalamnya. Larutan penyangga mengandung sesuatu yang akan menghilangkan ion hidrogen atau ion hidroksida yang mana anda mungkin menambahkannya.   Sebaliknya akan merubah pH. Larutan penyangga yang bersifat asam dan basa mencapai kondisi ini melalui cara yang berbeda.
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya – acapkali garam natrium. Anda dapat mengubah pH larutan penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap garam, atau dengan memilih asam yang berbeda dan salah satu garamnya.
D.      Sistem Buffer pada Saliva
Buffer adalah suatu larutan yang terdiri atas dua atau lebih senyawa kimia yang dapat mencegah timbulnya perubahan yang besar pada konsentrasi ion hidrogen bila pada suatu larutan tersebut ditambahkan suatu asam atau basa.
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem didalam rongga mulut. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludah atau air liur).
Saliva memiliki komposisi utama adalah air sebesar 98%. Dalam saliva juga terdapat komponen lain. Komponen saliva dapat dibedakan atas komponen organik dan komponen anorganik. Komponen organik saliva terdiri dari amilase, imunoglobulin, mukus, gikoprotein, lisozim, sistem peroksidase, laktoferin, laktoperoksidase dan gustin. Sedangkan komponen anorganik dalam saliva adalah ion kalsium, magnesium, fluorida, bikarbonat, kalium, natrium, klorida dan amonium. Selain itu terdapat gas karbondioksida, nitrogen dan oksigen.
Bikarbonat adalah ion buffer yang terpenting dalam saliva. Konsentrasi bikarbonat pada kelebihan parotis dan submandibular meningkat dengan meningkatnya aliran saliva.

Reaksi :
H2CO3            HCO3- + H+
CO2 + H2O             H2CO3       HCO3-  + H+

Buffer saliva adalah larutan yang dapat mempertahankan pH saliva supaya tetap konstan. Sebagai bukti bahwa pentingnya saliva sebagai buffer berasal dari penelitian pH lesi karies dengan plak gigi. Makin rendah pH saliva, maka karies akan cenderung semakin meningkat. Pada lesi karies yang dalam, dijumpai pH lebih rendah dibanding dengan lesi karies yang dangkal yang pH nya mendekati pH saliva.
Susunan kualitatif dan kuantitatif elektrolit dalam saliva menentukan pH dan kapasitas buffer saliva. Derajat keasaman saliva tergantung pada perbandingan asam dan konjugasi basanya. Derajat keasaman saliva akan menurun menjadi 4-5 dalam waktu 3-5 menit setelah berkumur – kumur dengan substrat yang cocok dan setelah satu jam akan kembali ke keadaan semula yaitu 6-7.
Komponen yang berperan serta sebagai buffer pada saliva adalah fosfat, urea, protein dan bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen yang paling besar fungsinya sebagai buffer dalam saliva karena sifatnya yang mudah untuk berikatan dengan hidrogen. Fosfat yang berperan untuk beberapa tingkatan dalam buffer saliva pada keadaan volume saliva yang rendah. Sedangkan protein merupakan komponen yang paling sedikit peran sertanya sebagai buffer. Fosfat sulit mengikat asam, sedangkan bikarbonat merupakan komponen yang paling mudah mengikat asam.

Reaksi :
H2O + CO2 → HCO3- + H+

Derajat keasaman dan kapasitas buffer diperkirakan disebabkan oleh susunan bikarbonat yang meningkat sesuai dengan kecepatan sekresi. Hal ini dapat diartikan bahwa pH dan kapasitas buffer saliva meningkat sesuai dengan kenaikan laju kecepatan sekresi saliva. Bagian-bagian saliva lainnya seperti fosfat (terutama HPO42-) dan protein, hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas buffer. Ureum pada saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme pada rongga mulut dan menghasilkan pembentukan amonia. Amonia tersebut akan menetralkan hasil akhir asam metabolisme bakteri, sehingga pH menjadi lebih tinggi.
Saliva mengandung banyak protein dan phosphate dimana keduanya mampu melakukan pendaparan terhadap pH. Protein meskipun bisa melakukan pendaparan, namun bukan merupakan buffer karena tidak mempunyai satu grup terionisasi yang kuat, hampir semua yang termasuk dalam asam amino terikat dalam suatu ikatan peptida. Bagaimanapun juga, phospat merupakan buffer yang baik dan garam phospat sering sekali digunakan dalam sebagai larutan buffer. Meskipun kita kira saliva mengandung banyak phosphat, namun itu belum cukup efektif jika digunakan in vivo.
Ini membawa kita pada bikarbonat dimana paling sering disebutkan buffer terbesar dalam saliva. Meskipun bikarbonat dapat menjadi larutan buffer, namun di dalam mulut bikarbonat tidak bekerja sebesar itu, melainkan  hanya menetralkan asam saja
E.     Derajat Keasaman saliva pada keadaan istirahat

Derajat Keasaman saliva total yang tidak dirangsang biasanya bersifat asam, bervariasi dari 6,4 – 6,9. Konsentrasi bikarbonat pada saliva istirahat bersifat rendah, sehingga suplay bikarbonat kepada kapasitas buffer saliva paling tinggi hanya mencapai 50 %, sedangkan pada saliva yang dirangsang dapat menyuplay sampai 85%.

F.             Mekanisme kerja buffer bikarbonat dalam saliva
Ketika asam diproduksi dalam plak gigi, kenaikan konsentrasi H+ akan menggeser kesetimbangan reaksi ke kiri, menambah jumlah asam karbonat, dan pada akhirnya memproduksi CO2 dan air lebih banyak. Karena mulut adalah sistem terbuka, karbon dioksida yang terbentuk akan menghilang bersama udara. Dan asamnya telah dinetralkan dan dihilangkan dari sistem, bukan didaparkan. Hal ini hanya akan terjadi jika terdapat cukup ion bikarbonat untuk bereaksi dengan H+ .
CO2 + H2O ß H2CO3 ß HCO3- + H+
G.           Peningkatan kadar bikarbonat
Konsentrasi bikarbonat dalam saliva tergantung dari laju pembentukan saliva-nya. Jika produksi saliva naik, konsentrasi ion bikarbonat juga akan naik sebagai produk sampingan metabolism sel. Jadi pembentukan saliva yang terstimulai memiliki kandungan bikarbonat lebih banyak daripada saliva yang diproduksi dalam keadaan beristirahat, karena saat makan produksi saliva meningkat karena asam dari plak diproduksi dalam jumlah terbesar. Ini untuk memastikan bahwa telah ada cukup bikarbonat untuk menutupi kelebihan H+. Namun bikarbonat juga memiliki peran besar untuk menentukan pH dari saliva.
H.      Bikarbonat menentukan pH saliva
Hubungan antara pH, pK dan keberadaan bikarbonat dan asam karbonat dalam larutan dikenal dengan persamaan Henderson-Hasselbach dan yang ditampilkan di kanan adalah bikarbonat dan asam karbonat menggantikan anion dan konsentrasi asam masing masing.

Reaksi yang penting adalah disosiasi asam karbonat menjadi karbonat dan satu proton dimana pH dari reaksi ini adalah 6.1.
H2CO3 <  PK=6.1  >HCO3 + H+
Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan hubungan konsentrasi bikarbonat dengan pH saliva :
Description: http://www.ncl.ac.uk/dental/oralbiol/oralenv/images/bicarbgraph.gif
            Persamaan Henderson-Hasselbach
Description: http://www.ncl.ac.uk/dental/oralbiol/oralenv/images/bicarb3.gif
I.         Pentingnya pH saliva
Sejauh ini dijelaskan tentang apa yang terjadi pada gigi dan keberadaan bikarbonat berdifusi dengan plak saliva dan menetralisir asam apapun. Namun gigi selalu dibasahi oleh saliva dan pH tidak dijaga dalam pH tinggi, maka resiko erosi lah yang akan dihadapi. Faktanya, pada saat beristirahat pH mulut tidak pernah jauh dibawah 6.3 dan ini disebabkan karena keberadaan bikarbonat.




J.              Faktor yang Mempengaruhi pH Saliva
Kapasitas buffer  saliva dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang disebabkan oleh irama cyrcadian, diet dan rangsangan terhadap kecepatan sekresi saliva.
1.    Irama circadian
Irama cyrcadian mempengaruhi pH dan kapasitas buffer saliva. Pada keadaan istirahat atau segera setelah bangun, pH saliva meningkat dan kemudian turun kembali dengan cepat. Pada seperempat jam setelah makan (stimulasi mekanik), pH saliva juga tinggi dan turun kembali dalam waktu 30-60 menit kemudian. pH saliva agak meningkat sampai malam, dan setelah itu turun kembali.
  1. Diet
Diet juga mempengaruhi kapasitas buffer saliva. Diet kaya karbohidrat dapat menurunkan kapasitas buffer saliva, sedangkan diet kaya serat dan diet kaya protein mempunyai efek meningkatkan buffer saliva. Diet kaya karbohidrat meningkatkan metabolisme produksi asam oleh bakteri-bakteri mulut, sedangkan protein sebagai sumber makanan bakteri, meningkatkan sekresi zat-zat basa seperti amonia.
  1. Rangsangan terhadap kecepatan sekresi saliva
Derajat keasaman dan kapasitas buffer diperkirakan disebabkan oleh susunan bikarbonat, yang meningkat sesuai dengan kecepatan sekresi. Hal ini dapat diartikan bahwa pH dan kapasitas buffer  saliva meningkat sesuai dengan kenaikan laju kecepatan sekresi saliva. Bagian-bagian saliva lainnya, seperti fosfat (terutama HPO4 2- )dan protein, hanya merupakan  tambahan sekunder pada kapasitas buffer. Ureum pada saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme pada rongga mulut dan menghasilkan pembentukan amonia. Amonia  tersebut akan menetralkan hasil akhir asam metabolisme bakteri, sehingga pH menjadi lebih tinggi.
BAB III
KESIMPULAN

Larutan penyangga, larutan dapar atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam basa konjugasi.
Larutan penyangga atau larutan buffer merupakan larutan yang berfungsi menjaga kestabilan pH. Salah satunya adalah saliva sebagai buffer di dalam mulut. Saliva menjaga derajat keasaman di dalam mulut agar tetap sesuai dengan yang dibutuhkan.
Di dalam saliva terdapat berbagai komponen yang berfungsi sebagai buffer antara lain : fosfat, bikarbonat, protein dan urea.
Bikarbonat merupakan komponen yang paling besar fungsinya sebagai buffer dalam saliva karena sifatnya yang mudah untuk berikatan dengan hidrogen. Mekanisme yang terjadi adalah antara komponen buffer dan uap air (H2O).
pH mulut harus berada pada kondisi netral untuk menjaga gigi tetap normal. pH mulut dipengaruhi oleh protein dan fosfat dalam saliva. Pengaruh terbesar dalam pengaturan pH saliva adalah oleh ion bikarbonat yang merupakan hasil metabolisme sel.
Konsentrasi bikarbonat pada saliva meningkat sejalan dengan peningkatan metabolisme. Jika konsentrasi bikarbonat menurun, pH saliva akan menjadi lebih basa. Ion bikarbonat berdifusi ke dalam plak gigi dan menetralkan produk asam yang dihasilkan oleh bakteri sebagai hasil fermentasi karbohidrat. Ion bikarbonat menjaga pH saliva sekitar 6.3.

DAFTAR PUSTAKA

Zulfikar. 2010 . LarutanPenyangga atau Buffer .Di ambil dari
I Putu Arya Ramadhan.2011.Mekanisme Proses Karies.Di ambil dari <http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2011/10/22/mekanisme-proses-karies/>diunduh pada 30 september 2014 pukul 21.00.
Wulan Astiti, Rahajeng. 2010. Perbedaan Volume Saliva Sebelum dan Sesudah Meminum Yogurt Probiotik yang Mengandung Bifidobacterium animalis pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. http://www.scribd.com/doc/59758096/3/Komposisi-Saliva. diunduh pada5 oktober 2014 pukul 22.00
Salivary Buffering , Bicarbonate and pH http://www.ncl.ac.uk/dental/oralbiol/oralenv/tutorials/bicarbonate.htm. diunduh pada 5 oktober 2014 pukul 22.00


Jumat, 03 April 2015

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Sofa, 2008). Dalam pertumbuhannya mikroorganisme membutuhkan kondisi lingkungan yang dapat mendukung proses perkembangbiakkannnya, maka dibutuhkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi tugas mikrobiologi, juga agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan mikrobe.





BAB II
PEMBAHASAN
pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel dan meningkatnya jumlah sel konstituen.
Factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ada dua yaitu
2.1  Faktor instrinsik
2.1.1        pH  atau keasaman
Tiap mikroorganisme mempunyai pH pertumbuhan minimum, optimum dan maksimum. Keasaman pada tingkat tertentu dapat menyebabkan koagulasi protein dan mempengaruhi aktivitas enzim. Peningkatan suhu dapat menaikan disosiasi asam – asam suatu larutan pHnya netral (suhu =22°C) jika di inkubasi pada 37°C (akan menjadi asam dan bersifat lethal terhadap mikroorganisme. Demikian pula larutan yang netral pada suhu 100°C akan menjadi lebih basa pada suhu kamar. Bakteri tumbuh baik pada pH 4– 8. ragi pH 3 – 6. fungi dan eukariotik pada pH 6,5 – 7,5.
ph dibagi menjadi 3 yaitu:
1. pH minimum: pH terendah dimana bakteri dapat hidup walaupun tidak berkembang biak.
2. pH maksimum: pH tertinggi dimana bakteri dapat hidup walaupun tidak berkembang biak.
3. pH optimum: pH tertentu dimana bakteri dapat berkembang biak sebaik – baiknya.
Bakteri
pH minimum
pH optimum
pH maksimum
S.aureus
4,2
7,0 – 7,5
9,3
E.coli
4,3
6,0 – 8,0
9,5
S.typhosa
4,0
6,8 – 7,2
9,6
M.tuberculosa
5,0
6,8 – 7,7
8,4
B.subtilis
4,6
6,0 – 7,5
8,5


2.1.2        Kandungan nutrisi
Nutrisi adalah subtansi anorganik dan organic yang dalam larutan dapat melewati membrane sitoplasma untuk menunjang pertumbuhan mikroorganisme. Sedangan nutrisi adalah proses penyerapan nutrient.
Macam – macam kandungan nutrisi:
1.air
            air merupakan bagian terbesar dari sel yaitu 70 – 80 % dan sangat penting bagi kehidupan mikroorganisme karena air ikut dalam semua proses kimia dri sel. air menjadi sumber oksigen bagi bahan organic sel dan juga merupakan pelarut nutrient sehingga dapat diserap oleh sel, serta dapat menyerap panas pada saat metabolism berlangsung.
2. sumber karbon
kebutuhan mikroorganisme akan karbon dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
ü  Autotrof: mikro organisme yang menggunakan CO2 sebagai sumber karbon.
Contoh:Rhodopseudomonas
ü  Heterotrof: mikro organisme yang menggunakan karbon organik sebagai sumber karbon.
Contoh:Escherichia coli
3.      Sumber nitrogen
Nitrogen dapat diserap dalam bentuk organic atau anorganik. Nitrogen diperlukan dalam jumlah besar kira – kira 10 – 15% dari berat kering bakteri. senyawa nitrogen anorganik yang mudah di serap oleh bakteri adalah amoniak dan nitrat. Sedangkan senyawa nitrogen organik yang mudah di serap oleh bakteri asamamino dan protein.amoniak biasa dipakai untuk biosintesis asam amino dengan bereaksi dengan salah satu asam organic.




Nitrat dapat dipakai sebagai sumber karbon tetapi harus diubah menjadi amoniak
NITRAT                 NITRIT              AMONIAK + ASAM ORGANIK


NITRAT                 ASIMILASI
reductase                     nitrat           asamamino                       protein

4. Mineral
mineral yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
a.       Makro nutrient adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah relative besar. Mikro nutrient digunakan untuk menyusun bahan – bahan seluler.
Contoh: kalium, Mg, Ca, Na, Fe.
b.      mikro nutrient adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang relative sedikit. Digunakan sebagai kofaktor dari bermacam – macam enzim. Contoh: Zn, Cu, Mn, Mo.
5 . Factor tumbuh
            Yaitu senyawa – senyawa organic yang dibutuhkan oleh mikro organisme yang tidak dapat disintesa oleh sel, dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti asam amino, purin dan vitamin.

2.2  Faktor ekstrinsik
2.2.1        Oksigen
Berdasarkan penggunaan oksigen kuman dibagi menjadi 5 yaitu:
1.      Kuman aerob: mikroorganisme yang menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron
Contoh: Mycobacterium Tuberculosis
2.      Kuman anaerob: mikroorganisme yang tidak dapat hidup dengan adanya oksigen.
Contoh: Porphyromonas gingivalis
3.      Kuman aerob toleran: mikroorganisme yang tidak dapat mati dengan adanya oksigen akan tetapi pertumbuhannya terlambat.
Contoh: Propionibacterium acnes
4.      Kuman kapnofil: mikroorganisme yang memerlukan kadar oksigen rendah dan karbon yang tinggi
Contoh: Brucella sp


2.2.2        Suhu
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan mikro organisme.
Suhu rendah: memperlambat metabolism dan aktivitas sel.
Suhu tinggi: mempercepat aktivitas sel dan jika dinaikan akan terjadi denaturasi enzim atau protein dan bagian sel.
Berdasarkan suhu pertumbuhan bakteri dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Mesofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 5 - 60°C dengan suhu optimum 25 – 40°C.
Contoh: Lactobacillus bulgarius, Clostridium butyricum
2.      Thermofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 40 – 80 °C suhu optimum
55 - 65°C .
Contoh: Bacillus coagulans, Clostridium nigrificants
3.      Psikorofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 0 – 30°C suhu optimum
 10 - 20°C.
Contoh: Pseudomonas sp, Clostridium botulinum
2.2.3        Tekanan osmose
Tekanan osmose protoplasma sel biasanya lebih besar dari pada tekanan medium, sehingga tendensi absorbs air masuk ke dalam sel. Jika sel mikro organisme dimasukan dalam larutan hipertonis maka akan terjadi plasmolysis karena sel – sel akan kehilangan air. Sedangkan jika sl dimasukan dalam larutan hipotonis maka air akan masuk sehingga sel dapat pecah atau plasmolysis.

Berdasarkan tekanan osmose mikro organisme dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Osmofil: mikro organisme yang memerlukan medium dengan kadar gula yang tinggi.
Contoh: bakteri Pseudomonas dan Acectobacter.
2.      Osmotoleran: mikro organisme mampu tumbuh pada tekanan osmose yang tinggi.
Contoh: Staphylococus aureus
3.      Halofil: mikro organisme yang mampu tumbuh pada medium dengan kadar garam tinggi. ( bakteri Halobacterium).
2.2.4        Tekanan hidrostatik
Barofilik: bakteri yang mampu tumbuh pada habitat yang mempunyai tekanan hidrostatik yang tinggi. Contoh: bakteri dalam samudera.
Tiap 10m tekanan hidrostatik akan bertambah 1 atm, jadi pada kedalaman 2000m tekanannya 200 atm.
2.2.5        Tegangan permukaan
Tegangan permukaan suatu larutan ditentukan oleh daya kohesi  antara molekul didalamnya juga antara sel dengan medium di dalamnya.tegangan permukaan medium sangat penting bagi pertumbuhan.
Medium cair yang diberi sedikit sabun untuk menurunkan tegangan permukaan hasilnya untuk pertumbuhan.
Bacillus subtilis adalah pertumbuhan yang lebih merata.
2.2.6        Radiasi
Merupakan energi yang dipindahkan dari sumbernya melalui udara atau hampa sinar yang bersifat germisida.
·         Infra merah
·         Ultra violet
·         Sinar X
·         Sinar matahari
Pengaruh radiasi terhadap mikro organisme:
1.      Menghasilkan mutan, sinar – sinar radiasi akan di serap oleh asam inti dan akan memutus ikatan – ikatan kimiawi.
2.      Pengaruh lethal tergantung dari dosis penyinaran dan panjang gelombang.


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung demi proses pertumbuhan tersebut, termasuk juga bakteri. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba yaitu
1.      Faktor intrinsik meliputi pH, air, nitrogen, carbon, mineral dan factor tumbuh.
2.      Faktor ekstrinsik meliputi oksigen, suhu, tekanan hidrostatik, tegangan permukaan, radiasi dan tekanan osmose.

3.2    Daftar pustaka

DR. Bambang suryono.1995. bakteriologi umum dan klinik. Analis kesehatan bhakti wiyata Kediri.