Kebahasaan Dalam
Sinetron Di Indonesia
Disusun oleh:
Nama : Karina Dwi Sulistyowati
NIM : A102.10.031
Akademi Analis
Kesehatan Nasional Surakarta
2014
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa
memiliki peran besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke
semua lapisan masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan
perkembangan yang luar biasa. Perkembangan seperti itu tidak dapat dilepaskan
dari dukungan dana yang besar. Media televisi memiliki kekuatan informasi
persuasi yang lebih sempurna karena televisi mampu menimbulkan pengaruh yang
kuat dengan menekankan pada dua indera sekaligus, yaitu pendengaran dan
penglihatan sehingga efek yang ditimbulkan lebih dahsyat baik yang positif
maupun negatif.
Tiada hari tanpa sinetron, begitulah gambaran karena
terlalu banyak sinetron yang ada di televisi. Eksistensi sinetron di televisi,
di satu sisi memberi informasi dan hiburan, di sisi lain memberi dampak
negatif, seperti pengaruh perubahan pola pikir, sikap dan perilaku. Artinya
apa, kita meniru hal-hal yang biasa dilakukan dalam sinetron. Misalnya, kita menggunakan bahasa alay atau
bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Telah diketahui bahwa setiap informasi
yang menggunakan media massa televisi akan lebih mengena karena faktor
teknologi dan keunggulan media televisi dalam menyampaikan setiap bentuk
informasi ke tengah masyarakat secara langsung. Seperti halnya sinetron yang
ditayangkan di televisi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di
atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. gaya bahasa apa saja yang terdapat dalam sinetron di televisi Indonesia?
2. apakah pengaruhnya bahasa alay terhadap eksistensi bahasa Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. mendeskripsikan pemakaian gaya bahasa dalam sinetron di televisi;
2. mengetahui pengaruh bahasa alay terhadap eksistensi bahasa Indonesia ?
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya penulisan makalah tentang kebahasaan
dalam sinetron di Indonesia, di harapkan dapat memperbaiki tatanan bahasa yang
baik dan benar menurut EYD di dalam berkomunikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung, karena sikap atau moral yang baik harus di tanamkan
sejak dini.
1.5 Penamaan
judul
Dengan judul makalah
kebahasaan dalam sinetron di Indonesia, penulis mengharapkan banyak yang
tertarik untuk membacanya dan mengetahui bahasa dalam sinetron dan apa
pengaruhnya terhadap bahasa indonesia.
BAB 2
Pembahasan
1.
Gaya Bahasa
a.
Pengertian Gaya Bahasa
Gaya atau khususnya gaya bahasa
dikenal dalam retorika dengan istilah syle. Gaya bahasa style menjadi
bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian
kata, frasa, atau klausa tertentu untuk menghadapi hierarki kebahasaan, baik
pada tataran pilihan kata secara individu, frasa, klausa, kalimat maupun wacana
secara keseluruhan. Style atau gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara
mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
kepribadian pemakai bahasa (Gorys Keraf, 2002: 113).
Dunia persinetronan saat ini sangat
merebak dengan berbagai macam gaya bahasa yang digunakan. Untuk itu, dalam hal
bersaing maka diperlukan strategi-strategi kreatif, salah satunya adalah dengan
menggunakan gaya bahasa untuk memberikan kesan menarik pada sinetron. Pendapat
ahli sastra Panuti Sudjiman (1990: 33) menyatakan bahwa yang disebut gaya
bahasa adalah cara menyampaikan pikiran dan perasaan dengan kata-kata dalam
bentuk tulisan maupun lisan. Menurut Harimurti Kridalaksana (2001: 25)
penjelasan istilah gaya bahasa secara luas yaitu pertama, pemanfaatan atas
kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis. Kedua, pemakaian
ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu. Ketiga, keseluruhan
ciri-ciri bahasa sekelompok penulis sastra.
Mengacu dari beberapa pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran dan
perasaan batin yang hidup melalui bahasa yang khas dalam bertutur untuk
memperoleh efek-efek tertentu sehingga apa yang dinyatakan menjadi jelas dan
mendapat arti yang pas.
b. penggunaan bahasa alay dalam sinetron
Bahasa Alay atau “anak layangan” sering dikaitkan
dengan anak muda yang merasa dirinya gaul dan mengikuti trend. Kebanyakan dari
anak muda yang menggunakan bahasa Alay ingin diakui oleh teman-teman sebayanya
sehingga semakin mereka mengikuti perkembangan bahasa Alay, mereka dianggap
semakin keren.
Biasanya bahasa Alay ini sering digunakan oleh anak
sekolah dasar (SD) ataupun sekolah menengah pertama (SMP) karena pada masa-masa
itu mereka masih dalam tahap meniru perilaku orang-orang dewasa di sekitarnya.
Dengan semakin maraknya sinetron-sinetron yang
seharusnya di peruntukan untuk remaja dan orang tua, perkembangan kosakata pada
anak juga semakin berkembang. Banyak kata-kata yang seharusnya masih belum
boleh di dengar oleh anak kecil akhirnya dapat di pelajari dengan mudah dari
sinetron yang di tayangkan dengan leluasa di media elektronik.
Contohnya:
·
Gue-saya
·
Loe-kamu
·
Nyokap-ibu
·
Bokap-ayah
·
Nggak bingo (nggak banget gitu lho)
·
Keles-kali
·
Dll
2. Penggaruh
bahasa alay dalam eksistensi bahasa indonesia
Dampak positif bahasa alay bagi anak-anak muda adalah
dengan menggunakan bahasa Alay mereka dapat dengan mudah mengekspresikan emosi
mereka karena jika menggunakan bahasa Indonesia yang baku mereka akan sulit mengungkapkan
emosi mereka yang sebenarnya.
Dampak positif yang lainnya adalah bahasa Alay membuat
anak muda semakin kreatif menciptakan bahasa-bahasa baru yang hanya berlaku
untuk kalangan mereka sendiri. Tidak ada salahnya menggunakan bahasa Alay
asalkan mereka tahu kapan dan dengan siapa bahasa itu boleh digunakan.
Sedangkan dampak negatif bahasa Alay adalah akan sulit
bagi anak-anak muda jika harus mengganti bahasa Alay dengan bahasa Indonesia
karena kebiasaan sulit sekali untuk dirubah. Dalam lingkungan sekolah setiap
siswa diwajibkan menggunakan bahasa Indonesia baku baik itu saat berbicara
dengan guru ataupun saat mengerjakan tugas sekolah.
Dampak negatif dari penggunaan bahasa Alay adalah
dapat mengganggu siapapun yang membaca tulisan Alay karena tidak semua orang
dapat mengerti bahasa Alay. Bahkan bahasa Alay dapat menyinggung perasaan orang
yang membacanya karena mungkin saja arti yang dia tangkap berbeda dengan maksud
yang sebenarnya dari si penulis.
Menurut situs Wartawarga, dampak
penggunaan bahasa alay terhadap bahasa Indonesia :
“ Penggunaan bahasa alay akhir-akhir ini, tentu saja mengkhawatirkan. Hal
ini dikarenakan bahasa tersebut tidak sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia
yang baik dan benar Penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari – hari ini
mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh
tersebut antara lain sebagai berikut ini :
1. Masyarakat
Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
2. Masyarakat
Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
3. Masyarakat
Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena
merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Dulu anak –
anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang
anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang
tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau
ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.
5. Penulisan
bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia
yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada
penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”
Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan
anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita dan juga
sebagai identitas bangsa.
BAB 4
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan bahasa alay dalam sinetron yang
saat ini terjadi mempunyai dampak positif dan negatif. Sebaiknya orang tua
selalu memantau dan mengawasi apa yang ditonton anak-anaknya sehingga dapat
memberikan contoh yang baik dan memberitahu mana yang baik dan mana yang tidak
baik. Dan sudah seharusnya fenomena ini menjadi perhatian untuk publik agar
nantinya bisa diperbaiki dan kembali seperti seharusnya bagaimana bahasa itu
tertata dan lebih pantas.
DAFTAR
PUSTAKA
http://eprints.uns.ac.id/278/1/169981511201010311.pdf
hehe., sinetron di INdonesia sekarang memang sudah banyak menggunakan bahasa Alay., :|
BalasHapusTerlebih lagi sinetronnya kurang mendidik., *terkadang disitu saya merasa sedih
Parahnya sinetron indonesia sekarang... cek fakta mirisnya DISINI
BalasHapus