Blogger news

Pages

Jumat, 03 April 2015

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
Pertumbuhan merupakan suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik kejadiannya. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Sofa, 2008). Dalam pertumbuhannya mikroorganisme membutuhkan kondisi lingkungan yang dapat mendukung proses perkembangbiakkannnya, maka dibutuhkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi tugas mikrobiologi, juga agar pembaca dapat memahami dan mengetahui bagaimana faktor-faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan mikrobe.





BAB II
PEMBAHASAN
pertumbuhan adalah penambahan secara teratur semua komponen sel dan meningkatnya jumlah sel konstituen.
Factor – factor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri ada dua yaitu
2.1  Faktor instrinsik
2.1.1        pH  atau keasaman
Tiap mikroorganisme mempunyai pH pertumbuhan minimum, optimum dan maksimum. Keasaman pada tingkat tertentu dapat menyebabkan koagulasi protein dan mempengaruhi aktivitas enzim. Peningkatan suhu dapat menaikan disosiasi asam – asam suatu larutan pHnya netral (suhu =22°C) jika di inkubasi pada 37°C (akan menjadi asam dan bersifat lethal terhadap mikroorganisme. Demikian pula larutan yang netral pada suhu 100°C akan menjadi lebih basa pada suhu kamar. Bakteri tumbuh baik pada pH 4– 8. ragi pH 3 – 6. fungi dan eukariotik pada pH 6,5 – 7,5.
ph dibagi menjadi 3 yaitu:
1. pH minimum: pH terendah dimana bakteri dapat hidup walaupun tidak berkembang biak.
2. pH maksimum: pH tertinggi dimana bakteri dapat hidup walaupun tidak berkembang biak.
3. pH optimum: pH tertentu dimana bakteri dapat berkembang biak sebaik – baiknya.
Bakteri
pH minimum
pH optimum
pH maksimum
S.aureus
4,2
7,0 – 7,5
9,3
E.coli
4,3
6,0 – 8,0
9,5
S.typhosa
4,0
6,8 – 7,2
9,6
M.tuberculosa
5,0
6,8 – 7,7
8,4
B.subtilis
4,6
6,0 – 7,5
8,5


2.1.2        Kandungan nutrisi
Nutrisi adalah subtansi anorganik dan organic yang dalam larutan dapat melewati membrane sitoplasma untuk menunjang pertumbuhan mikroorganisme. Sedangan nutrisi adalah proses penyerapan nutrient.
Macam – macam kandungan nutrisi:
1.air
            air merupakan bagian terbesar dari sel yaitu 70 – 80 % dan sangat penting bagi kehidupan mikroorganisme karena air ikut dalam semua proses kimia dri sel. air menjadi sumber oksigen bagi bahan organic sel dan juga merupakan pelarut nutrient sehingga dapat diserap oleh sel, serta dapat menyerap panas pada saat metabolism berlangsung.
2. sumber karbon
kebutuhan mikroorganisme akan karbon dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
ü  Autotrof: mikro organisme yang menggunakan CO2 sebagai sumber karbon.
Contoh:Rhodopseudomonas
ü  Heterotrof: mikro organisme yang menggunakan karbon organik sebagai sumber karbon.
Contoh:Escherichia coli
3.      Sumber nitrogen
Nitrogen dapat diserap dalam bentuk organic atau anorganik. Nitrogen diperlukan dalam jumlah besar kira – kira 10 – 15% dari berat kering bakteri. senyawa nitrogen anorganik yang mudah di serap oleh bakteri adalah amoniak dan nitrat. Sedangkan senyawa nitrogen organik yang mudah di serap oleh bakteri asamamino dan protein.amoniak biasa dipakai untuk biosintesis asam amino dengan bereaksi dengan salah satu asam organic.




Nitrat dapat dipakai sebagai sumber karbon tetapi harus diubah menjadi amoniak
NITRAT                 NITRIT              AMONIAK + ASAM ORGANIK


NITRAT                 ASIMILASI
reductase                     nitrat           asamamino                       protein

4. Mineral
mineral yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
a.       Makro nutrient adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah relative besar. Mikro nutrient digunakan untuk menyusun bahan – bahan seluler.
Contoh: kalium, Mg, Ca, Na, Fe.
b.      mikro nutrient adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang relative sedikit. Digunakan sebagai kofaktor dari bermacam – macam enzim. Contoh: Zn, Cu, Mn, Mo.
5 . Factor tumbuh
            Yaitu senyawa – senyawa organic yang dibutuhkan oleh mikro organisme yang tidak dapat disintesa oleh sel, dan dibutuhkan dalam jumlah sedikit seperti asam amino, purin dan vitamin.

2.2  Faktor ekstrinsik
2.2.1        Oksigen
Berdasarkan penggunaan oksigen kuman dibagi menjadi 5 yaitu:
1.      Kuman aerob: mikroorganisme yang menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron
Contoh: Mycobacterium Tuberculosis
2.      Kuman anaerob: mikroorganisme yang tidak dapat hidup dengan adanya oksigen.
Contoh: Porphyromonas gingivalis
3.      Kuman aerob toleran: mikroorganisme yang tidak dapat mati dengan adanya oksigen akan tetapi pertumbuhannya terlambat.
Contoh: Propionibacterium acnes
4.      Kuman kapnofil: mikroorganisme yang memerlukan kadar oksigen rendah dan karbon yang tinggi
Contoh: Brucella sp


2.2.2        Suhu
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan mikro organisme.
Suhu rendah: memperlambat metabolism dan aktivitas sel.
Suhu tinggi: mempercepat aktivitas sel dan jika dinaikan akan terjadi denaturasi enzim atau protein dan bagian sel.
Berdasarkan suhu pertumbuhan bakteri dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Mesofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 5 - 60°C dengan suhu optimum 25 – 40°C.
Contoh: Lactobacillus bulgarius, Clostridium butyricum
2.      Thermofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 40 – 80 °C suhu optimum
55 - 65°C .
Contoh: Bacillus coagulans, Clostridium nigrificants
3.      Psikorofilik: kuman yang tumbuh pada suhu 0 – 30°C suhu optimum
 10 - 20°C.
Contoh: Pseudomonas sp, Clostridium botulinum
2.2.3        Tekanan osmose
Tekanan osmose protoplasma sel biasanya lebih besar dari pada tekanan medium, sehingga tendensi absorbs air masuk ke dalam sel. Jika sel mikro organisme dimasukan dalam larutan hipertonis maka akan terjadi plasmolysis karena sel – sel akan kehilangan air. Sedangkan jika sl dimasukan dalam larutan hipotonis maka air akan masuk sehingga sel dapat pecah atau plasmolysis.

Berdasarkan tekanan osmose mikro organisme dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      Osmofil: mikro organisme yang memerlukan medium dengan kadar gula yang tinggi.
Contoh: bakteri Pseudomonas dan Acectobacter.
2.      Osmotoleran: mikro organisme mampu tumbuh pada tekanan osmose yang tinggi.
Contoh: Staphylococus aureus
3.      Halofil: mikro organisme yang mampu tumbuh pada medium dengan kadar garam tinggi. ( bakteri Halobacterium).
2.2.4        Tekanan hidrostatik
Barofilik: bakteri yang mampu tumbuh pada habitat yang mempunyai tekanan hidrostatik yang tinggi. Contoh: bakteri dalam samudera.
Tiap 10m tekanan hidrostatik akan bertambah 1 atm, jadi pada kedalaman 2000m tekanannya 200 atm.
2.2.5        Tegangan permukaan
Tegangan permukaan suatu larutan ditentukan oleh daya kohesi  antara molekul didalamnya juga antara sel dengan medium di dalamnya.tegangan permukaan medium sangat penting bagi pertumbuhan.
Medium cair yang diberi sedikit sabun untuk menurunkan tegangan permukaan hasilnya untuk pertumbuhan.
Bacillus subtilis adalah pertumbuhan yang lebih merata.
2.2.6        Radiasi
Merupakan energi yang dipindahkan dari sumbernya melalui udara atau hampa sinar yang bersifat germisida.
·         Infra merah
·         Ultra violet
·         Sinar X
·         Sinar matahari
Pengaruh radiasi terhadap mikro organisme:
1.      Menghasilkan mutan, sinar – sinar radiasi akan di serap oleh asam inti dan akan memutus ikatan – ikatan kimiawi.
2.      Pengaruh lethal tergantung dari dosis penyinaran dan panjang gelombang.


















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pertumbuhannya setiap makhluk hidup membutuhkan nutrisi yang mencukupi serta kondisi lingkungan yang mendukung demi proses pertumbuhan tersebut, termasuk juga bakteri. Pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroba yaitu
1.      Faktor intrinsik meliputi pH, air, nitrogen, carbon, mineral dan factor tumbuh.
2.      Faktor ekstrinsik meliputi oksigen, suhu, tekanan hidrostatik, tegangan permukaan, radiasi dan tekanan osmose.

3.2    Daftar pustaka

DR. Bambang suryono.1995. bakteriologi umum dan klinik. Analis kesehatan bhakti wiyata Kediri.

0 komentar :

Posting Komentar