MAKALAH
KKPI
ROLL
TOP
DAN
TEKNOLOGI OLED
Disusun
oleh:
Karina
Dwi Sulistyowati
A.102.10.031
Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupaun isi makalah ini
sehimgga kedepannya dapat lebih baik.
Surakarta,
18 september 2014
Penyusun
1.ROLL TOP
(laptop gulung)
Dahulu orang ingin sekali memiliki komputer yang bisa
dibawa kemana-mana. Akhirnya ada sebuah penemuan yang dinamakan komputer
jinjing atau laptop. Benda ini bisa dilipat dan dapat dibawa kemana-mana.
Namun, laptop ini masih dibilang terlalu makan tempat, kotak dan hanya bisa
dilipat.
Nah, dunia nanti akan dikejutkan dengan sebuah benda
yang dinamakan rolltop atau laptop gulung. Namun, sayangnya benda ini baru
konsep. Konsep ini dikembangkan oleh Orkin Design bekerjasama dengan Sony.
Bagaimana cara menggulung laptop? Mungkin pertanyaan ini yang selalu ditanyakan
oleh banyak orang. Dengan sebuah teknologi yang bernama OLED (Organic Light
Emitting Diode), pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mudah. Ya, rolltop ini
terbuat dari bahan OLED, teknologi terbaru dari LED design yang lebih fleksibel
dan mempunyai ketahanan yang tinggi.
ΓΌ Kelebihan dari Rolltop
Rolltop dilengkapi dengan layar sentuh. Jadi, rolltop tidak hanya dibuat mengetik atau kegiatan yang laptop biasa lakukan, tetapi juga dapat berubah bentuk menjadi tablet grafik dan dapat pula dijadikan monitor yang semua kegiatannya menggunakan layar sentuh ini. Rolltop juga memiliki ukuran yang berbeda. Ketika digunakan sebagai laptop, layarnya berukuran 13 inci dan ketika menjadi tablet grafik dan monitor, layar berukuran 17 inci. Kelebihan yang utama adalah rolltop mudah dibawa tanpa harus menggunakan tas atau softcase, hanya dengan menggunakan tali saja, rolltop sudah dapat menemani kita untuk membantu segala kegiatan kita.
Rolltop dilengkapi dengan layar sentuh. Jadi, rolltop tidak hanya dibuat mengetik atau kegiatan yang laptop biasa lakukan, tetapi juga dapat berubah bentuk menjadi tablet grafik dan dapat pula dijadikan monitor yang semua kegiatannya menggunakan layar sentuh ini. Rolltop juga memiliki ukuran yang berbeda. Ketika digunakan sebagai laptop, layarnya berukuran 13 inci dan ketika menjadi tablet grafik dan monitor, layar berukuran 17 inci. Kelebihan yang utama adalah rolltop mudah dibawa tanpa harus menggunakan tas atau softcase, hanya dengan menggunakan tali saja, rolltop sudah dapat menemani kita untuk membantu segala kegiatan kita.
ΓΌ Kekurangan
dari Rolltop
Sebenarnya kekurangan dari rolltop tidak terlalu banyak. Video tadi sebenarnya juga sudah menjelaskan apa kekurangan dari rolltop. Tidak ada baterai. Ya, masalahnya hanya tidak ada baterai. Jadi, kalau ingin menggunakan rolltop ini, kita harus mencari tempat yang ada stekernya. Mungkin baterai khusus untuk rolltop ini akan ditemukan di kemudian hari.
Sebenarnya kekurangan dari rolltop tidak terlalu banyak. Video tadi sebenarnya juga sudah menjelaskan apa kekurangan dari rolltop. Tidak ada baterai. Ya, masalahnya hanya tidak ada baterai. Jadi, kalau ingin menggunakan rolltop ini, kita harus mencari tempat yang ada stekernya. Mungkin baterai khusus untuk rolltop ini akan ditemukan di kemudian hari.
ΓΌ Cara Merawat Layar Sentuh Agar Tetap Awet:
- Layar : Karena hampir 90% bagian
terluar yang sangat sensitif adalah layar, maka membersihkan layar jangan
gunakan kaos atau bajua nda secara langsung. Cara yang benar adalah
menggunakan alat penghembus udara khusus untuk menghilangkan kotoran lalu
dengan hati – hati mengusapnya dengan tisu khusus untuk lensa atau layar.
Lebih aman lagi kalau setelah dibersihkan, layar diberi lapisan pelindung
atau pakailah cairan pembersih yang memang dikhususkan untuk merawat dan
membersihkan layar sentuh.
- Pasang Screen Guard. Hal
ini saya rasa mutlak dilakukan. Karena Screen Guard berfungsi untuk menghindari
kontak langsung dengan layar. Sehingga ketika dibersihkan atau pun
dipergunakan tidak akan membuat lecet layar sentuh pada rolltop.
- Jangan menaruh di tempat yang terkena sinar
matahari langsung, tempat yang lembab/suhu tinggi. Ada baiknya menaruh
tablet di tempat yang datar dengan suhu kamar serta tidak berada di tempat
yang berpotensi merusak layar, body atau pun bagian mesin dalam.
- Jangan dipinjamkan ke teman, saudara atau pun
keluarga yang belum mengerti tentang PC. Mengerti tentang PC pun harus
diwaspadai karena bisa jadi dia menekan layar terlalu keras. Hanya
percayakan kepada orang yang sudah mengerti tentang penggunaan layar sentuh.
2. TEKNOLOGI
OLED (Organic Light Emitting Diode)
Apasih OLED
itu ?
Teknologi OLED ditemukan oleh
ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W. Tang
pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada tahun
2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli
generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid
Crystal Display atau LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke
dalam piranti teknologi tampilan.
“OLED adalah komponen yang terdiri dari
film tipis yang berasal dari molekul organic yang menciptakan cahaya berkat
adanya rangkaian listrik. OLED terbuat dari bahan organik (berbasis
karbon) yang memancarkan cahaya ketika dialiri listrik. Karena OLED
tidak memerlukan backlight dan filter (seperti display LCD), dari segi
konsumsi daya, mereka lebih efisien dan lebih tipis.”
Berbeda dengan LCD dan LED, LCD menggunakan CCFL untuk
backlight sehingga di pinggir-pinggir layar terlihat seperti screen bleeding
sedangkan LED menggunakan led untuk backlight sehingga terlihat lebih merata.
OLED tidak menggunakan backlight, namun pixel OLED langsung memancarkan cahaya
warna ketika dialiri oleh listrik, sehingga tidak membutuhkan backlight lagi,
daya lebih efisien dan design lebih tipis tanpa backlight.
Bagaimana
OLED bekerja ?
OLED Memencarkan
cahaya dalam cara yang mirip dengan LED, melalui proses yang
disebut ‘electrophosphorescence’.
Sumber daya atau batrai dari perangkat yang
berisi OLED menghasilkan tegangan buat OLED. Kemudian
arus listrik mengalir dari katoda ke anoda melalui lapisan organic (arus
listrik adalah aliran elektron). Disini katoda membuat elektron berpindah Ke ‘emissive
layer’ dari molekul organik. Sedangkan anoda memindahkan elektron
dari ‘conductive layer’ dari molekul organik. Ini sama dengan membuat
lubang elektron pada ‘conductive layer’. Batas antara
‘emissive layer’, membuat elektron menemukan lubang elektron tersebut. Jadi,
ketike elektron menemukan sebuah lubang elektron, elektron mengisi lubang
tersebut.
Ketika ini terjadi, elektron memberikan energy dalam
bentuk foton cahaya. Akibat serangkaian kejadian
tadi, OLED dapat memancarkan cahaya. Sedangkan warna
yang dihasilkan akan bergantung pada jenis molekul organic pada ‘emissive
layer’ Digunakan beberapa jenis film organic pada OLED yang
sama untuk dapat membuat warna menjadi terlihat. Sedangkan
intensitas atau kecerahan cahaya bergantung pada jumplah arus listrik yang
digunakan. Semakin besar arusnya, semakin jelas warnanya.
Struktur
OLED :
- Katoda
: Medium ini bias berbentuk transparan atau tidak tergantung pada
jenis OLED. Katoda akan menyuntikan elektron ketika arus mengalir melalui
perangkat
- Emissive
Layer : Lapisan ini terbuat dari molekul plastic organik yang memindahkan
elektron dari katoda. Merupakan tempat dimana cahaya dibuat. Salah satu
polimer yang digunakan dalam lapisan ini adalah polyfluorene.
- Conducting
Layer : Lapisan ini terbuat dari molekul past organik. Salah satu polimer
yang digunakan dalam lapisan ini adalah polianilin.
- Anoda :
Medium ini bersifat transparan dimana anoda befungsi untuk memindahkan
elektron ketika arus mengalir melalui perangkat
Layar OLED terdapat beberapa jenis,
yaitu :
·
Passive-matrix OLED: teknologi penampilan warna dengan
menggunakan sebuahlapisan Liquid Crystal Diode (LCD) di atas kisi-kisi kawat
untuk memberikan daya pixel ketika dialuri arus listrik.Passive matrix menggunakan kisi-kisi logam untuk menghidupkan piksel, terlalu mahal
dan lambat, jarang dipakai.
·
Active-matrix OLED: Sama halnya seperti passive
Matrix, pada Active Matrix ini juga layar panel datar diletakan diatas
kisi-kisi kawat. tp perbedaannya pada Active Matrix ini, arus listrik dialirkan
ke berbagai sisi pada kisi-kisi kawat. sehingga tampilan yang dihasilkan lebih
cerah dan dapat dilihat dari segala arah. berbeda dengan passive matrix yang
hanya cuma dari satu arah. Active Matrix Organic Light Emitting Diodes (AMOLED) adalah
kelanjutan dari OLED. AMOLED menggunakan matriks aktif dari teknologi TFT LCD
dan mengkombinasikan hal tersebut dengan elemen-elemen organik. Teknologi ini
memiliki kontras layar yang sangat baik yang berdampingan dengan teknologi
layar sentuh saat ini. Perangkat-perangkat mobile high-end saat
ini memang terhitung sedang melakukan transformasi. Setelah penggunaan AMOLED,
banyak para vendor yang tertarik untuk memanfaatkan Super AMOLED sebagai
teknologi untuk perangkat berlayar tipis. Ia mampu mengurangi refleksi cahaya
dan menampilkan performa yang baik di luar ruangan. Perkembangan layar hingga
ke teknologi layar sentuh saat ini seperti belum akan berhenti. Dan akan
semakin banyak perangkat yang akan memiliki tampilan layar yang lebih baik di
masa depan.
·
Transparent OLED:merupakan layar yang bisa dilihat
dari depan belakang
·
Top-emitting OLED
·
Foldable OLED
·
White OLED
Beberapa
kelebihan dan kekurangan dibanding dengan layar LCD/LED :
ΓΌ Kelebihan :
- Layar
OLED dapat menyajikan warna gelap/hitam yang sempurna karena jika diberi
perintah untuk mengeluarkan warna hitam maka listrik tidak akan mengalir
kepada pixel tersebut sehingga pixel benar-benar mati, sedangkan jika
LCD/LED pixel tetap mati tetapi backlight masih menyala.
- Layar
OLED lebih tipis, karena tidak membutuhkan ruang untuk tempat backlight
- OLED
lebih hemat daya karena tidak perlu backlight
- OLED
dapat memberikan warna RGB yang jelas, jika di LCD/LED warna RGB tadi
masih ditambah dengan backlight sehingga agak keputihan
- Response
time lebih cepat
- Tampilan
OLED baru dan menarik. Layar terbuat dari gabungan warna dalam kaca
transparan sangat tipis sehingga ringan dan fleksibel.
- Kemampuan
OLED untuk beroperasi sebagai sumber cahaya yang menghasilkan cahaya putih
terang saat dihubungkan dengan sumber listrik.
- Konsumsi
daya listrik yang rendah dan terbuat dari bahan organik
menjadikan OLED sebagai teknologi ramah lingkungan.
- Biaya
operasional yang relatif rendah dan proses perakitan yang relatif
sederhana dibandingkan LCD. OLED dapat dicetak ke atas substrat yang
sesuai dengan menggunakan teknologi pencetak tinta semprot (inkjet
printer).
- Memiliki
jangkauan wilayah warna, tingkat terang, dan tampilan sudut pandang yang
sangat luas. Piksel OLED memancarkan cahaya secara langsung sedangkan LCD
menggunakan teknologi cahaya belakang (backlight)
sehingga tidak memancarkan warna yang sebenarnya.
- OLED
memiliki waktu reaksi yang lebih cepat. Layar LCD memiliki waktu reaksi
8-12 milisekon, sedangkan OLED hanya kurang dari 0.01 ms.
- OLED
dapat dioperasikan dalam batasan suhu yang lebih lebar.
ΓΌ Kelemahan :
- Warna
putih terlihat seperti kekuning-kuningan/pucat, mungkin karena kebiasaan
melihat warna putih di LCD/LED yang ditambah backlight.
- Layar
OLED umurnya pendek, banyak teman saya yang mengeluh jika layarnya dalam
beberapa bulan sudah mengalami blue tint, yellow tint, burning, screen
retention, dll.
- Harga
masih mahal
- Layar
masih kurang terang, wajar karena tidak memakai backlight dan sampai saat
ini masih terus dikembangkan
- Masalah
teknis OLED yaitu masa bertahan bahan organik yang terbatas, sekitar
14.000 jam dibandingkan layar datar lain yang bisa mencapai 60.000 jam.
Pada tahun 2007, masa bertahan OLED dikembangkan menjadi 198.000 jam.
- Kelembaban
dapat memperpendek umur OLED. Bahan kandungan organik di dalam OLED dapat
rusak jika terkena air.
- Pengembangan
proses segel (improved sealing process) dalam praktik pembuatan
OLED dapat membatasi masa bertahan tampilan.
- Dalam
piranti OLED multi-warna yang ada sekarang, intensitas cahaya yang dihasilkan untuk warna
tertentu belum cukup terang.
- Harga
produk yang cenderung mahal sehingga masih belum terjangkau oleh kalangan
umum.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=7H0K1k54t6A
http://residenceindonesia.com/interest/70-roll-top-laptop.html
www.myrolltop.com
http://id.wikipedia.org/wiki/OLED
http://www.patriotelit.com/oled-technology/
www.tabletmurah79.com/p/tips-merawat-tablet-agar-tetap-awet.html
0 komentar :
Posting Komentar